"Jadi sama sekali tidak membahayakan. Karena setelah beberapa saat suhunya kembali normal seperti sekitarnya, dan jejaknya akan menghilang," ucap pakar hukum udara tersebut.
Sementara itu, isu soal chemtrail ini disebut hanya merupakan teori konspirasi. Bagi mereka yang percaya, asap contrail diyakini merupakan chemtrail (chemical trail) yang merupakan jejak senjata biologis.
Berbagai unggahan soal narasi chemtrail ini juga banyak terjadi di Indonesia.
Baca juga: Ada Isu Jakarta Digempur Chemtrail untuk Tebar Omicron, Begini Jawaban Otoritas
Penganut teori konspirasi berspekulasi, ada zat kimia yang sengaja disebar ke atmosfer melalui pesawat untuk tujuan-tujuan tertentu seperti penyebaran virus atau penyakit hingga untuk mengurangi penduduk bumi.
Bahkan ada yang menganggap zat kimia disebar untuk mengendalikan pikiran. Jejak zat kimia itu yang kemudian diteorikan sebagai chemtrail.
Baru-baru ini juga beredar sebuah pesan video di media sosial dengan narasi chemtrail menyebarkan varian Omicron Covid-19. Pemerintah sudah memastikan informasi tersebut adalah hoax.
Baca juga: Ramai Video Sebut Chemtrail Sebar Bahan Kimia dari Pesawat, Ini Faktanya
"Chemtrail ini konspirasi. Mereka percaya itu adalah gas kimia yang sengaja dikeluarkan untuk membahayakan kehidupan seperti nubika (nuklir dan bio kimia)," tutur Subandi.
Mantan Oditur TNI itu meragukan teori konspirasi soal chemtrail. Menurutnya, sulit membuktikan ada pihak-pihak yang sengaja menyebar senjata biologis lewat pesawat udara.
"Saya yakin nggak ada yang berani, bisa-bisa semua orang meninggal," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.