Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/01/2022, 17:14 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Jenderal (Purn) TNI Ryamizard Ryacudu ikut terseret dalam pusaran kasus proyek satelit militer di Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Seperti apa sepak terjang tokoh militer yang dikenal sebagai salah satu veterang perang itu?

Ryamizard Ryacudu disebut-sebut dalam kasus satelit militer Kemenhan karena proyek tersebut terjadi di era kepemimpinannya sebagai Menteri Pertahanan, tepatnya pada tahun 2015.

Purnawirawan bintang empat itu menjabat sebagai Menhan di periode pertama kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dari tahun 2014-2019. Sebelum menjadi Menhan, jabatan terakhir Ryamizard di TNI adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang diembannya selama 3 tahun, yakni sejak 2002 hingga 2005.

Ryamizard merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1974 dari kecabangan infanteri.

Baca juga: Ryamizard Ryacudu, Purnawirawan TNI yang Ditunjuk Jadi Menteri Pertahanan

Spesialis Tempur

Selama mengabdi di TNI, Ryamizard diketahui banyak mengemban tugas di berbagai daerah operasi. Pria kelahiran Palembang tahun 1950 ini banyak mengabiskan hidup di medan pertempuran.

Dikutip dari KOMPAS.com, Ryamizard dikirim ke daerah operasi sejak awal karirnya. Mulai dari ia masih berpangkat sebagai letnan dua, hingga perwira menengah berpangkat Kolonel.

Begitu lulus dari pendidikan, Ryamizard ditugaskan dalam Operasi Gabungan bersama TDM, Malaysia pada 1976-1982. Ia juga dikirim ke pedalaman Kalimantan untuk menumpas gerombolan komunis sisa-sisa Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang juga dikenal dengan sebutan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak (PGRS).

Baca juga: Terus-menerus Ditanya soal Senjata, Begini Respons Ryamizard Ryacudu

Operasi Tumpas PGRS/Paraku dijalani Ryamizard di tahun 1978. Ia juga bertugas dalam Operasi Kala (PGRS) pada 1981. Saat itu, Ryamizard menjadi Komandan Peleton (Danton).

Di tahun 1982 hingga 1983, Ryamizard bertugas dalam Operasi Kemudi I dan II Malindo. Setelah itu, ia terus mendapat tugas di daerah-daerah konflik seperti dalam Operasi Seroja Timor-timur untuk memberantas gerakan separatisme dari tahun 1983-1984.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Oktober Memperingati Hari Apa?

Nasional
Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Eks Jubir KPK Sebut Tak Dicecar soal Dugaan Perusakan Barbuk Kasus Dugaan Korupsi di Kementan

Nasional
Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Sebaran Dukungan 3 Bakal Capres di 5 Provinsi Terbesar, Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Wakili Jokowi di HUT PSMTI, Moeldoko: Pembangunan yang Dirintis Jokowi Harus Berlanjut

Nasional
Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi 'Online'

Amanda Manopo Dicecar 34 Pertanyaan Terkait Dugaan Promosikan Situs Judi "Online"

Nasional
Diduga Promosikan Situs Judi 'Online', Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Diduga Promosikan Situs Judi "Online", Amanda Manopo: Hanya Kesalahpahaman

Nasional
Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Dukungan untuk Prabowo, Ganjar, dan Anies dari Sisi Ekonomi dan Pendidikan Hasil Survei LSI Denny JA

Nasional
Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Soroti Proses Hukum Eks Dirut PT LIB yang Mandek

Nasional
Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Sering Ditanya Dukungan Politik, Rais Aam PBNU: Tunggu Komando, Jangan Buka Lapak Sendiri

Nasional
KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

KSP: Pembentukan Angkatan Siber TNI, Mau Tak Mau Harus Bicara Politik Anggaran Juga

Nasional
Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Selebgram Angela Lee Diperiksa Polri Terkait TPPU Sindikat Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Kasus BTS 4G, Kejagung Siapkan Upaya Paksa untuk Panggil Staf Anggota Komisi I dan Perwakilan BPK

Nasional
Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Perbaikan 41 Kapal Perang TNI AL, KSAL: Tak Ada Target Selesai, Sesuaikan Kemampuan Galangan Kapal

Nasional
Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Saksi Sebut Istri Rafael Alun Hanya ke Kantor Saat Ada Acara

Nasional
KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

KPK Duga Dokumen Terkait Dugaan Korupsi di Kementan Disobek dan Dihancurkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com