JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2021 menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, tak terkecuali TNI atas peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Perairan Bali.
Kapal buatan Jerman 1978 yang diproduksi galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel ini sempat mengalami hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).
Kapal serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 ini kemudian dinyatakan subsunk atau tenggelam di kedalaman 838 meter di pada Sabtu (24/4/2021).
Akibat peristiwa ini, 53 kru gugur.
Baca juga: KRI Nanggala-402 On Eternal Patrol, Selamat Jalan Para Patriot...
Selama operasi pengangkatan KRI Nanggala-402, petugas gabungan melakukan penyelaman sebanyak 20 kali.
Penyelaman ini mengandung risiko besar mengingat bangkai kapal tenggelam di kedalaman 838 meter. Namun, upaya tersebut tetap membuahkan hasil.
Mengutip dari Kompas.id, upaya operasi pengangkatan itu berhasil mengidentifikasi sejumlah bagian kapal selam dan mengangkat puluhan benda.
Seluruh benda dari KRI Nanggala-402 yang ditemukan di dasar laut itu, termasuk dua sekoci (liferaft) yang masing-masing berbobot sekitar 700 kilogram, sudah diserahkan ke TNI AL.
Misi ini juga berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage.
Baca juga: Profil Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402
Operasi pengangkatan itu juga mengobservasi dan mengumpulkan gambar serta video keberadaan kapal selam selain menemukan dan mengangkat bagian kapal dari dasar perairan.
Operasi didasari hasil citra temuan KRI Rigel-933 yang kemudian diobservasi kapal Singapura, MV Swift Rescue.
Dari 13 kali operasi bawah laut bersama pihak China, tim mendapatkan gambar dan video bagian kapal lebih lengkap.
Adapun bagian KRI Nanggala-402 yang sudah teridentifikasi dan diketahui posisinya adalah haluan (bow section), anjungan (sail section), dan buritan (stern section).
Namun, letak bagian-bagian kapal selam itu terpantau berjarak. Haluan dan anjungan terpantau berjarak 107 meter, sedangkan buritan dan anjungan terpisah 36 meter.
Baca juga: Akhir Kisah Upaya Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala-402...
Lokasi haluan kapal selam dan titik acuan perkiraan kedaruratan (datum) sekitar 47 meter.
Dasar perairan digambarkan berlumpur. Sejumlah barang dan bagian kapal selam ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur.
Hasil observasi bawah laut juga menemukan adanya area yang belum teridentifikasi dan diperkirakan sebagai kawah (crater) di dasar perairan dengan diameter 36 meter dan kedalamannya diperkirakan 10-15 meter.
Berakhirnya operasi ini menjadi puncak upaya seluruh petugas menyelamatkan sisa-sisa dari peristiwa KRI Nanggala-402.
Kini, bangkai KRI Nanggala-402 bersemayam dengan seluruh kru Hiu Kencana di samudera keabadian.
Pesan Komandan Nanggala-402