Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mengaku Tak Pikir Pilpres, Politisi Gerindra: Tak Elok Berpura-pura

Kompas.com - 20/12/2021, 19:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad menyarankan rekannya sesama politikus Gerindra Sandiaga Uno agar jujur di depan rakyat terkait tudingan rekayasa Ijtima Ulama untuk Pilpres 2024.

Bahkan, Kamrussamad menyinggung Sandiaga agar tidak lempar batu sembunyi tangan lantaran menyatakan tidak memikirkan menjadi calon presiden untuk 2024.

"Jika jujur, akan bisa membantu mengembalikan kepercayaan ulama dan umat. Tak elok jika berpura-pura mengatakan tidak kepikiran jadi capres. Jujur itu terhormat," kata Kamrussamad dalam keterangannya, Senin (20/12/2021).

Tak sampai situ, anggota Komisi XI DPR ini mengingatkan bahwa rakyat melihat Sandiaga terus melakukan pencitraan dan memproduksi gimmick dalam aktivitas sehari-harinya.

Baca juga: Soal Dukungan Ijtima Ulama bagi Sandiaga, Gerindra: Kami Selesaikan Secara Internal

Padahal, menurut Kamrussamad, belum ada kinerja nyata yang terlihat atau terobosan yang dilakukan Sandiaga untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Selain itu, ia juga mengungkit adanya pengakuan salah satu deklarator Forum Ijtima Ulama Jawa Barat ditugaskan untuk menaikkan elektabilitas Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu.

"Pengakuan H Holip Abdul Kadir, salah satu deklarator Forum Ijtima Ulama Jawa Barat bahwa ditugaskan untuk menaikkan elektabilitas Mas Sandi adalah langkah yang tidak etis. Sebab, ulama tidak sepatutnya ditarik kepentingan politik praktis," ujar dia.

Baca juga: Hargai Dukungan untuk Maju Pilpres, Sandiaga: Ulama Itu Panutan Saya

Atas hal tersebut, Kamrussamad menyarankan agar Sandiaga Uno meminta maaf karena diduga merekayasa identitas ulama untuk kepentingan elektabilitasnya untuk capres 2024.

Ia pun mengaku menunggu sikap rendah hati dari Sandiaga Uno untuk segera menyampaikan permohonan maafnya.

"Kita tunggu sikap negarawan mas Sandi. Kami bangga, jika tokoh-tokoh muda mampu bersikap negarawan," pungkas Kamrussamad.

Awal mula perdebatan

Diberitakan sebelumnya, muncul dinamika panas di internal Partai Gerindra antara Kamrussamad dan Sandiaga Uno.

Hal ini diawali dari tudingan Kamrussamad yang menyesalkan adanya dukungan bagi Sandiaga Uno untuk menjadi capres dari kelompok yang mengatasnamakan Ijtima Ulama Jawa Barat.

Kamrussamad mengatakan, para ulama semestinya mengetahui sosok Sandiaga Uno yang sebenarnya, termasuk rekam jejaknya terhadap perjuangan umat Islam.

Baca juga: Survei: Kalah dari Golput, Elektabilitas Prabowo-Puan Paling Jeblok jika Pilpres Digelar Sekarang

"Jangan melihat cover saja, track record-nya dalam 20 tahun terakhir ini, jejak dan kontribusinya terhadap perjuangan umat apa saja, saya khawatir ulama kita belum sepenuhnya mengetahui jejak sesungguhnya sosok Sandiaga," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis, Kamis (16/12/2021).

Kamrussamad menuding adanya upaya rekayasa Form Ijtima Ulama yang berpotensi menimbulkan politik identitas yang memecah belah bangsa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com