Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Terjadi Penularan Lokal Varian Omicron

Kompas.com - 16/12/2021, 16:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk berusaha mencegah penularan lokal varian Omicron.

Presiden meminta upaya dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.

"Ini memang tak terelakkan karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat," ujar Jokowi dalam keterangan video yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (16/12/2021).

"Sekarang yang harus kita lakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Jangan sampai terjadi penularan lokal," lanjutnya.

Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Jokowi: Sekuat Tenaga Harus Kita Cegah agar Tak Meluas

Oleh karenanya, Jokowi meminta semua pihak berupaya menjaga situasi pandemi di Indonesia tetap baik.

Antara lain dengan mempertahankan agar kasus aktif tetap rendah dan tingkat penularan Covid-19 benar-benar diawasi.

"Agar bertahan di bawah satu dan jangan sampai itu melonjak lagi," tegas Jokowi.

Kepala negara pun mengingatkan masyarakat untuk tidak panik menghadapi perkembangan terbaru ini.

Dia menjelaskan, sejauh ini varian Omicron belum meunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien.

Baca juga: Antisipasi Omicron, Sejumlah Kepala Daerah Perketat Prokes dan Pantau Kesiapan RS

Utamanya terhadap pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19.

"Oleh sebab itu saya minta kepada warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin segeralah mendatangi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," tutur Jokowi.

Selain itu, dia juga mengingatkan meski situasi pandemi di dalam negeri sudah mendekati normal, masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Jokowi menekankan, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan harus tetap dilakukan.

"Dan pemerintah daerah saya minta testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi, ditingkatkan lagi," tegas Jokowi.

"Terakhir saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian keluar negeri paling tidak sampai situasi mereda," tambahnya.

Baca juga: Menkes Ingatkan Varian Omicron Berpotensi Berikan Tekanan ke Daya Tampung RS

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus perdana penularan varian Omicron di Indonesia.

Kasus tersebut terdeteksi pada pasien dengan inisial N yang bekerja sebagai petugas pembersih di RS Wisma Atlet.

Temuan ini dipastikan pada 15 Desember 2021 setelah mendapat konfirmasi dari Balitbangkes Kemenkes maupun GISAID.

Budi menyebutkan, saat terkonfirmasi positif pasien N dalam kondisi sehat dan tidak menderita gejala batuk maupun demam.

Pasien itu lantas dikarantina di RS Wisma Atlet. Setelah dilakukan tes PCR yang kedua, pasien N dinyatakan negatif dari Covid-19.

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Lokasi Karantina, Menkes: Wajar kalau Harus Stay 10 Hari

Selain itu, Kemenkes juga sudah mendeteksi lima kasus berstatus probable penularan varian Omicron.

Rinciannya yakni WNI yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya saat ini diisolasi di RS Wisma Atlet. Ketiga kasus lainnya adalah WNA asal Tiongkok di Manado.

Kelima orang ini masih berstatus probable dan saat ini sedang dilakukan tes genome sequencing terhadap mereka.

Budi mengharapkan pada tiga hari ke depan hasilnya sudah bisa dikonfirmasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com