JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian Omicron berpotensi memberikan tekanan terhadap daya tampung pasien di RS.
Hal tersebut dapat terjadi karena tingkat penularan varian baru ini tinggi.
"Jadi tetap penularan yang tinggi di ujungnya akan bisa memberi tekanan (daya tampung) di RS," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (16/12/2021).
Dia menjelaskan, saat ini penyebaran varian Omicron terbukti sangat cepat.
Budi mencontohkan situasi di Inggris yang sebelumnya hanya tercarat hanya 10 kasus sehari.
Kemudian setelah ditemukannya varian Omicron kasusnya naik 100 per hari.
"Dan sekarang kondisinya sudah lebih tinggi dari puncak kasus yang terjadi di indonesia pada Juli yang 50.000 kasus perhari. Jadi ini penularannya sangat cepat," ungkapnya.
Baca juga: Percepat Deteksi Omicron, Menkes Naikkan Kuota Genome Sequencing Jadi 10 Persen
Meski demikian, Budi mengakui bahwa saat ini tingkat keterisian RS yang disebabkan oleh varian Omicron masih rendah.
Kondisi ini berbeda dengan dampak penularan Covid-19 akibat varian Delta.
"Tapi kita tetap harus waspada. Sebab 20 persen dari 100.000 orang itu sama dengan 2 persen yang jauh lebih rendah dari 1 juta orang," tambah Budi.
Sebelumnya, Budi mengungkapkan bahwa kasus penularan varian Omicron telah ditemukan di Indonesia.
Dia pun membenarkan bahwa satu kasus ini merupakan yang perdana di Indonesia itu.
Budi menyebutkan satu kasus yang dimaksud adalah atas nama pasien N. Dia dipastikan terkonfirmasi tertular varian Omicron pada 15 Desember.
"Data-datanya sudah kami konfirmasikan ke GISAID Dan sudah dikonfirmasikan lagi dari GISAIDbahwa memang data ini adalah data sequencing Omicron," ungkap Budi.
Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di RI, Epidemiolog Imbau Warga Patuh Prokes
"Pasien N ini adalah pekerja pembersih di RS Wisma Atlet. Pada 8 Desember sampelnya diambil secara rutin oleh tim Wisma Atlet, kemudian dikirimkan ke Kemenkes untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS). Kami terima (hasilnya) pada 10 Desember," jelasnya.