JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, per Rabu (15/12/2021) tercatat 76 negara melaporkan kasus Covid-19 dari varian virus Corona B.1.1.529 atau Omicron.
Nadia mengatakan, kasus Covid-19 dari Varian Omicron ditemukan dari para pelaku perjalanan internasional dan transmisi komunitas.
Baca juga: Dinkes DKI Pastikan Belum Temukan Varian Omicron di Jakarta
"WHO mengungkapkan per tanggal 13 Desember sudah ada 76 negara yang melaporkan telah menemukan kasus Omicron baik yang diperoleh dari para pelaku perjalanan maupun yang diperoleh dari komunitas," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual terkait PPKM, Rabu (15/12/2021).
Nadia mengatakan, beberapa hasil studi di Inggris menunjukkan bahwa varian Omicron memiliki kecepatan penularan 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan varian Delta.
Selain itu, kata dia, kasus re-infeksi Covid-19 dan kasus pada orang dengan riwayat vaksinasi juga ditemukan.
"Beberapa studi sementara menunjukkan bahwa potensi vaksin juga ditekan oleh varian ini, sehingga memungkinkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Omicron Saat Nataru, Pemerintah Siapkan Strategi Berlapis
Meski demikian, Nadia mengatakan, WHO menyatakan bahwa vaksin terbukti mampu mencegah sakit berat dan kematian akibat Covid-19.
WHO, lanjutnya, juga merekomendasikan agar seluruh masyarakat dunia mematuhi protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.
"Dan upaya menguatkan penemuan kasus di pintu masuk negara dan masyarakat melalui kegiatan upaya testing dan tracing," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.