Selain itu, Lebak dinilai berada di posisi strategis karena tidak berada terlalu jauh dari ibu kota dan posisinya berada dekat dengan pelabuhan berskala besar.
Kampung perikanan budi daya patin Cisilad rencananya akan terus dikembangkan. Kementerian KP pun siap memberikan dukungan.
Baca juga: Kelola Potensi Perikanan di Ende, Kementerian KP Gelar Pelatihan Pembuatan Pancing Gurita
Adapun proses pengembangan hulu ke hilir akan diintegrasikan dengan menerapkan good aquaculture practices.
Targetnya, pada kegiatan pembesaran atau on-farm, produksi ikan patin semula berjumlah 26 ton per ha per tahun akan ditingkatkan menjadi 180 ton per ha per tahun. Caranya adalah dengan menambah padat tebar benih untuk pembesaran 20 ekor per meter persegi (m2).
Dukungan lain yang diberikan Kementerian KP adalah melalui pinjaman modal Rp 680.000.000 dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan kepada tujuh pelaku usaha budi daya.
Pemberian modal tersebut nantinya akan ditambah dengan bantuan satu unit excavator dan 515 induk ikan patin dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan Budidaya.
Baca juga: Kementerian KP dan Republik Seychelles Bahas Peluang Kerja Sama Berbasis Blue Economy
Lebih lanjut, Trenggono meminta setiap pembudidaya di sana untuk tetap tekun dan bersungguh-sungguh agar tidak menemui kerugian.
“Prosesnya memang lama, jadi tetap fokus untuk membudidayakan ikan patin. Mudah-mudahan ini (bantuan dan pinjaman modal) dapat membantu peningkatan kesejahteraan seluruh pembudidaya ikan,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.