Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jokowi: Kita Harus Temukan Cara Baru untuk Mendahului Negara Lain

Kompas.com - 06/12/2021, 16:17 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia harus menemukan cara-cara baru untuk mendahului negara lain.

"Tidak mungkin Indonesia menggunakan tangga atau rel yang sama seperti yang dipakai negara-negara maju dulu. Kita harus menemukan cara baru untuk mendahului negara lain," katanya saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Senin (6/12/2021).

Untuk itu, Jokowi ingin seluruh elemen bangsa mencari "rel-rel" dan "tangga-tangga" baru. Jika hal itu tak dilakukan, ia pesimistis Indonesia bisa mendahului negara lain.

"Oleh karena itu kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita," tuturnya.

Baca juga: RI Presidensi G20, Jokowi Samakan dengan Perjuangan Bung Karno Dukung Negara Merdeka

Jokowi mengatakan, revolusi industri jilid keempat telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat.

Bersamaan dengan itu, pandemi Covid-19 memaksa dunia untuk terus mengembangkan cara dan normalitas baru.

Oleh karenanya, ia ingin seluruh pihak memperkuat inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk mencapai lompatan kemajuan.

"Kita harus melakukan lompatan kemajuan. Kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower," kata dia.

Salah satunya, dia ingin Indonesia memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai peluang untuk maju.

Baca juga: Jokowi: Globalisasi Lahirkan Hiperkompetisi, Kita Harus Memenangkannya

Dia menyebutkan, beberapa waktu lalu pemerintah tidak menerapkan lockdown seperti banyak negara di dunia dan memutuskan untuk mengendalikan pandemi serta krisis ekonomi secara hati-hati.

"Tatkala dunia lockdown di mana-mana, kita dengan teliti mengendalikan pandemi dan ekonomi harus digerakkan secara hati-hati," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.

Jokowi pun mengklaim, upaya pemerintah dalam menangani pandemi mulai menunjukkan hasil. Saat ini Indonesia menjadi satu dari lima negara dunia yang sukses mengendalikan pandemi pada level 1.

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan kemampuan bangsa dalam menghadapi tantangan melalui gotong-royong, serta memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang.

"Ini ada peluang, tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju bergerak," ucapnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Kita Harus Berwatak Trendsetter, Bukan Follower

Seperti diketahui, Jokowi telah berulang kali menyampaikan pemerintah tak akan menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com