Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.254.443 Juta Kasus Covid-19 dan Prediksi Kasus Sesungguhnya 4 Kali Lipat dari Data

Kompas.com - 25/11/2021, 07:28 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Rabu (24/11/2021), kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4.254.443.

Jumlah tersebut diperoleh setelah ada penambahan 451 kasus baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Kondisi Covid-19 masih berada di titik teredah dari lonjakan kasus pada 15 Juli yang lalu.

Baca juga: UPDATE: Tangsel Catat 5 Kasus Baru Covid-19 dan Nihil Kematian

Namun, kasus aktif Covid-19 juga bertambah sebanyak 61 orang. Dengan demikian, kini kasus aktif tercatat 7.977.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Sementara itu, jumlah kematian dari Covid-19 tercatat 13 kasus, sehingga, angka kasus kematian mencapai 143.766 kasus.

Dalam kurun waktu yang sama, total kasus kesembuhan mencapai 4.102.700, setelah terjadi penambahan sebanyak 377.

Kasus Covid-19 empat kali lipat dari data

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3-4 kali lipat dari jumlah terkonfirmasi saat ini.

Baca juga: UPDATE: Tambah 2 Kasus Covid-19 di Kota Tangerang, 10 Pasien Dirawat

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, jika saat ini kasus Covid-19 mencapai 4 juta, diperkirakan kasus infeksi sebenarnya dapat menyentuh 16 juta.

Namun, 12 juta kasus infeksi tidak tercatat dalam sistem. Ia mencontohkan, DKI Jakarta dalam salah satu penelitian yang menyatakan hampir separuh penduduknya sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Salah satu juga hasil seroprevalensi kita itu menunjukkan angka prevalensi Covid-19 itu adalah 14 persen. Jadi kalau kita lihat jumlah penderita Covid-19 terkonfirmasi ya kalau sekarang ini di laporkan sekitar 4 juta itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya," kata Nadia dalam Diskusi Daring Alinea Forum, Selasa (23/11/2021) dikutip dari Kontan.co.id.

Berdasarkan perkiraan kasus tersebut, Nadia mengatakan, herd immunity belum dapat dikatakan sudah terbentuk.

Sebab, kata dia, herd immunity terbentuk dari adanya vaksinasi, sedangkan cakupan vaksinasi Indonesia belum mencapai 70 persen.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah. Tapi terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam penghitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan," ujar dia.

Baca juga: Satgas Sebut Vaksinasi Covid-19 Masih Difokuskan untuk Pemenuhan 2 Dosis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com