Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia lebih banyak daripada prediksi yang disampaikan Kemenkes.
Menurut Pandu, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah 10 kali lipat dari data yang terkonfirmasi.
"Menurut saya sudah 10 kali lipat ya, karena sebagian besar mereka yang terinfeksi tidak bergejala enggak di-testing makanya enggak ketahuan," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Pandu mencontohkan, hasil survei serologi DKI Jakarta pada bulan Maret lalu yang menunjukkan hanya 10 persen mereka yang terinfeksi Covid-19 terdeteksi dalam sistem pendataan.
Hal ini, menurut dia, sangat jauh dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya terjadi di DKI Jakarta.
Baca juga: Epidemiolog Prediksi Jumlah Kasus Covid-19 Sebenarnya 10 Kali Lipat dari yang Tercatat
Meski demikian, Pandu mengatakan, mereka yang sudah terinfeksi Covid-19 memiliki antibodi dan sudah menerima vaksinasi.
"Mereka yang kena infeksi walaupun tidak terdeteksi dalam sistem itu, mereka punya antibodi dan sebagian dari mereka sudah divaksinasi lagi juga, jadi double proteksi," ujar dia.
Cakupan vaksinasi Covid-19
Berdasarkan laman resmi Kemenkes, vaksin.kemkes.go.id, hingga Rabu kemarin pukul 18.00 WIB, tercatat 91.617.127 orang atau 43,99 persen orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Sementara itu, jumlah orang yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 136.447.629 orang atau 65,52 persen.
Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Baca juga: UPDATE 24 November: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 43,99 Persen
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.
Saat ini, tercatat 11.096.462 (51,48 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 7.004.179 (32,50 persen) orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.