Salin Artikel

4.254.443 Juta Kasus Covid-19 dan Prediksi Kasus Sesungguhnya 4 Kali Lipat dari Data

Jumlah tersebut diperoleh setelah ada penambahan 451 kasus baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Kondisi Covid-19 masih berada di titik teredah dari lonjakan kasus pada 15 Juli yang lalu.

Namun, kasus aktif Covid-19 juga bertambah sebanyak 61 orang. Dengan demikian, kini kasus aktif tercatat 7.977.

Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Sementara itu, jumlah kematian dari Covid-19 tercatat 13 kasus, sehingga, angka kasus kematian mencapai 143.766 kasus.

Dalam kurun waktu yang sama, total kasus kesembuhan mencapai 4.102.700, setelah terjadi penambahan sebanyak 377.

Kasus Covid-19 empat kali lipat dari data

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkirakan, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3-4 kali lipat dari jumlah terkonfirmasi saat ini.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, jika saat ini kasus Covid-19 mencapai 4 juta, diperkirakan kasus infeksi sebenarnya dapat menyentuh 16 juta.

Namun, 12 juta kasus infeksi tidak tercatat dalam sistem. Ia mencontohkan, DKI Jakarta dalam salah satu penelitian yang menyatakan hampir separuh penduduknya sudah pernah terinfeksi Covid-19.

"Salah satu juga hasil seroprevalensi kita itu menunjukkan angka prevalensi Covid-19 itu adalah 14 persen. Jadi kalau kita lihat jumlah penderita Covid-19 terkonfirmasi ya kalau sekarang ini di laporkan sekitar 4 juta itu kemungkinan bisa sekitar 15 atau 16 juta sebenarnya," kata Nadia dalam Diskusi Daring Alinea Forum, Selasa (23/11/2021) dikutip dari Kontan.co.id.

Berdasarkan perkiraan kasus tersebut, Nadia mengatakan, herd immunity belum dapat dikatakan sudah terbentuk.

Sebab, kata dia, herd immunity terbentuk dari adanya vaksinasi, sedangkan cakupan vaksinasi Indonesia belum mencapai 70 persen.

"Walaupun mungkin sudah ada orang yang memiliki kekebalan atau imunitas dari terinfeksi alamiah. Tapi terinfeksi alamiah itu tidak menjadi faktor dalam penghitungan target vaksinasi untuk bisa mengendalikan atau menurunkan laju penularan," ujar dia.

Sementara itu, epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono memperkirakan, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia lebih banyak daripada prediksi yang disampaikan Kemenkes.

Menurut Pandu, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sudah 10 kali lipat dari data yang terkonfirmasi.

"Menurut saya sudah 10 kali lipat ya, karena sebagian besar mereka yang terinfeksi tidak bergejala enggak di-testing makanya enggak ketahuan," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Pandu mencontohkan, hasil survei serologi DKI Jakarta pada bulan Maret lalu yang menunjukkan hanya 10 persen mereka yang terinfeksi Covid-19 terdeteksi dalam sistem pendataan.

Hal ini, menurut dia, sangat jauh dari jumlah kasus Covid-19 yang sebenarnya terjadi di DKI Jakarta.

Meski demikian, Pandu mengatakan, mereka yang sudah terinfeksi Covid-19 memiliki antibodi dan sudah menerima vaksinasi.

"Mereka yang kena infeksi walaupun tidak terdeteksi dalam sistem itu, mereka punya antibodi dan sebagian dari mereka sudah divaksinasi lagi juga, jadi double proteksi," ujar dia. 

Cakupan vaksinasi Covid-19

Berdasarkan laman resmi Kemenkes, vaksin.kemkes.go.id, hingga Rabu kemarin pukul 18.00 WIB, tercatat 91.617.127 orang atau 43,99 persen orang yang sudah divaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Sementara itu, jumlah orang yang sudah disuntik vaksin dosis pertama sebanyak 136.447.629 orang atau 65,52 persen.

Pemerintah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Adapun, sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.

Saat ini, tercatat 11.096.462 (51,48 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 7.004.179 (32,50 persen) orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/25/07283701/4254443-juta-kasus-covid-19-dan-prediksi-kasus-sesungguhnya-4-kali-lipat

Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke