Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Berebut Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Kompas.com - 17/11/2021, 10:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti. Kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri."

PERNYATAAN ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid di Kompleks Parlemen, Jakarta beberapa waktu lalu.

Lontaran ini sontak membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berang. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menuding, Golkar memang sudah lama bermaksud membajak kadernya yang sedang naik daun tersebut.

Golkar sebenarnya tak sendiri. Sebelumnya, sejumlah partai politik juga mengaku melirik Ganjar untuk diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Partai Nasdem salah satunya. Partai politik yang berencana menggelar konvensi ini mengaku akan mengusung generasi baru untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Salah satunya Ganjar Pranowo.

Diliriknya Ganjar oleh sejumlah partai termasuk Golkar dan Nasdem untuk maju di Pilpres 2024 tak lepas dari tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini. Berdasarkan survei sejumlah lembaga, nama Ganjar selalu berada di papan atas.

Survei Litbang Kompas yang dirilis pada 18 Oktober 2021 menyebutkan, Ganjar dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas 13,9 persen.

Elektabilitas Ganjar bahkan sudah mengungguli Prabowo pada survei yang digelar Poltracking. Hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada 25 Oktober 2021 menyebutkan, elektabilitas Ganjar mencapai 18,2 persen.

Sementara Prabowo berada di posisi kedua dengan elektabilitas 17,1 persen. Di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 10,2 persen.

Tak jelas

Meski memiliki elektabilitas yang tinggi, sampai saat ini PDI-P belum memberikan sinyal bakal mengusung Ganjar di Pilpres 2024. PDI-P justru terkesan lebih memilih Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Elite PDIP yang saat ini menjadi ketua DPR RI ini dikabarkan akan menjadi sosok yang bakal diusung untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Hal ini bisa dilihat dari maraknya baliho dan poster bergambar anak Megawati ini di seantero negeri.

Meroketnya popularitas dan elektabilitas Ganjar terkesan tak diapresiasi oleh partai pimpinan Megawati ini. Sebaliknya, Ganjar seolah diperlakukan seperti anak tiri.

Misalnya, saat PDI-P menggelar acara di Semarang, Jawa Tengah. Sebagai kader PDI-P dan orang nomor satu di provinsi ini, Ganjar tak diundang di acara ini. PDIP-P lebih memilih mengundang Puan Maharani.

Ketua DPP PDIP-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya memang sengaja tak mengundang Ganjar. Menurut dia, Ganjar tak diundang karena manuvernya di media sosial terkait pencalonan presiden di Pilpres 2024.

Pria yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini bahkan menyebut kader PDI-P yang mendukung Ganjar sebagai ‘Celeng’.

PDI-P harus hati-hati

Sikap PDI-P yang terkesan mengabaikan bahkan oleh sebagian kalangan dianggap menganaktirikan Ganjar ini membuat sejumlah partai lain tertarik untuk melirik gubernur Jawa Tengah ini.

Pasalnya, saat ini Ganjar menjadi barang bagus dan dianggap "seksi" untuk dijajakan di Pilpres 2024 nanti.

Saat ini memang baru Golkar dan Nasdem yang secara terbuka menyatakan siap menampung Ganjar.

Namun, seiring berjalannya waktu tak menutup kemungkinan partai-partai lain di luar PDIP-P juga akan melakukan hal yang sama.

Apalagi jika partai tersebut tak memiliki figur yang kuat untuk diusung dan didukung di Pilpres 2024.

PDI-P perlu waspada dan berhati-hati dalam memperlakukan Ganjar, jika tidak ingin kadernya itu dibajak partai lain.

Dengan popularitas dan tingkat elektabilitas yang tinggi, potensi Ganjar diakuisisi partai lain sangat tinggi. Jika hal ini terjadi, Ganjar bisa menjadi pesaing berat bagi calon presiden yang diusung oleh PDI-P.

Benarkah Golkar akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024? Mengapa PDI-P terkesan mengabaikan Ganjar? Apa benar PDI-P akan mengusung Puan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (17/11/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com