Salin Artikel

Berebut Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Kalau misalnya Ganjar tidak mendapat tempat di partainya, Golkar terbuka. Apakah nomor satu atau nomor dua, itu soal nanti. Kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri."

PERNYATAAN ini disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid di Kompleks Parlemen, Jakarta beberapa waktu lalu.

Lontaran ini sontak membuat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berang. Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menuding, Golkar memang sudah lama bermaksud membajak kadernya yang sedang naik daun tersebut.

Golkar sebenarnya tak sendiri. Sebelumnya, sejumlah partai politik juga mengaku melirik Ganjar untuk diusung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Partai Nasdem salah satunya. Partai politik yang berencana menggelar konvensi ini mengaku akan mengusung generasi baru untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Salah satunya Ganjar Pranowo.

Diliriknya Ganjar oleh sejumlah partai termasuk Golkar dan Nasdem untuk maju di Pilpres 2024 tak lepas dari tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini. Berdasarkan survei sejumlah lembaga, nama Ganjar selalu berada di papan atas.

Survei Litbang Kompas yang dirilis pada 18 Oktober 2021 menyebutkan, Ganjar dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas dengan elektabilitas 13,9 persen.

Elektabilitas Ganjar bahkan sudah mengungguli Prabowo pada survei yang digelar Poltracking. Hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis pada 25 Oktober 2021 menyebutkan, elektabilitas Ganjar mencapai 18,2 persen.

Sementara Prabowo berada di posisi kedua dengan elektabilitas 17,1 persen. Di posisi ketiga ada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 10,2 persen.

Tak jelas

Meski memiliki elektabilitas yang tinggi, sampai saat ini PDI-P belum memberikan sinyal bakal mengusung Ganjar di Pilpres 2024. PDI-P justru terkesan lebih memilih Puan Maharani, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Elite PDIP yang saat ini menjadi ketua DPR RI ini dikabarkan akan menjadi sosok yang bakal diusung untuk maju di Pilpres 2024 nanti. Hal ini bisa dilihat dari maraknya baliho dan poster bergambar anak Megawati ini di seantero negeri.

Meroketnya popularitas dan elektabilitas Ganjar terkesan tak diapresiasi oleh partai pimpinan Megawati ini. Sebaliknya, Ganjar seolah diperlakukan seperti anak tiri.

Misalnya, saat PDI-P menggelar acara di Semarang, Jawa Tengah. Sebagai kader PDI-P dan orang nomor satu di provinsi ini, Ganjar tak diundang di acara ini. PDIP-P lebih memilih mengundang Puan Maharani.

Ketua DPP PDIP-P Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya memang sengaja tak mengundang Ganjar. Menurut dia, Ganjar tak diundang karena manuvernya di media sosial terkait pencalonan presiden di Pilpres 2024.

Pria yang akrab dipanggil Bambang Pacul ini bahkan menyebut kader PDI-P yang mendukung Ganjar sebagai ‘Celeng’.

PDI-P harus hati-hati

Sikap PDI-P yang terkesan mengabaikan bahkan oleh sebagian kalangan dianggap menganaktirikan Ganjar ini membuat sejumlah partai lain tertarik untuk melirik gubernur Jawa Tengah ini.

Pasalnya, saat ini Ganjar menjadi barang bagus dan dianggap "seksi" untuk dijajakan di Pilpres 2024 nanti.

Saat ini memang baru Golkar dan Nasdem yang secara terbuka menyatakan siap menampung Ganjar.

Namun, seiring berjalannya waktu tak menutup kemungkinan partai-partai lain di luar PDIP-P juga akan melakukan hal yang sama.

Apalagi jika partai tersebut tak memiliki figur yang kuat untuk diusung dan didukung di Pilpres 2024.

PDI-P perlu waspada dan berhati-hati dalam memperlakukan Ganjar, jika tidak ingin kadernya itu dibajak partai lain.

Dengan popularitas dan tingkat elektabilitas yang tinggi, potensi Ganjar diakuisisi partai lain sangat tinggi. Jika hal ini terjadi, Ganjar bisa menjadi pesaing berat bagi calon presiden yang diusung oleh PDI-P.

Benarkah Golkar akan mengusung Ganjar di Pilpres 2024? Mengapa PDI-P terkesan mengabaikan Ganjar? Apa benar PDI-P akan mengusung Puan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (17/11/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2021/11/17/10332961/berebut-ganjar-pranowo-di-pilpres-2024

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke