JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam sejumlah konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan digelar beberapa hari ke depan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, rangkaian pertemuan akan dimulai dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-38 dan 39 yang digelar 26-28 Oktober 2021. Ini merupakan KTT pertama di bawah keketuaan Brunei Darussalam.
"KTT ke-38 akan diselenggarakan back to back dengan KTT ke-39 dan seluruh rangkaian acara akan dilakukan secara virtual," kata Retno dalam keterangannya usai bertemu Presiden di Istana, Jakarta, Senin (25/10/2021).
Baca juga: PPP Berharap Jokowi Pilih Jubir yang Jago Komunikasi, Bukan Miskomunikasi
Retno mengatakan, Indonesia akan menjadi koordinator kerja sama ASEAN-US. Oleh karenanya, dalam pertemuan ASEAN-US Jokowi mendapat kesempatan pertama untuk membacakan laporan dari ASEAN.
Presiden juga dijadwalkan memimpin pertemuan BIMP Eaga (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area). Ada 13 pertemuan BIMP Eaga yang akan dihadiri Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga bakal menyampaikan pidato kunci pada ASEAN Business and Investment Summit dengan tema prioritas ASEAN dalam kenormalan baru.
Setelahnya, Presiden diagendakan menghadiri KTT Group of Twenty (G20) yang digelar di Roma, Italia, 30-31 Oktober 2021. KTT itu dinilai sangat penting karena RI akan menerima keketuaan G20 setahun ke depan.
"Serah terima akan dilakukan di hari kedua KTT, yaitu di tanggal 31 Oktober, sementara keketuaan Indonesia atau presidensi Indonesia sendiri akan dimulai 1 Desember 2021," ujar Retno.
Pada KTT G20 di Roma, Presiden akan menyampaikan pandangan untuk tiga agenda utama yaitu ekonomi dan kesehatan global, perubahan iklim dan lingkungan, serta pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Jokowi juga diundang untuk menjadi pembicara pada side event yang membahas upaya dan kebijakan untuk mendukung UMKM pebisnis perempuan.
Pertemuan berikutnya yang akan dihadiri oleh Kepala Negara yakni KTT Perubahan Iklim atau COP26 World Leaders Summit yang akan digelar 1-2 November 2021 di Glasgow.
Pertemuan yang akan dipimpin langsung oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson itu diperkirakan dihadiri 120 kepala negara dan kepala pemerintahan.
Dalam forum tersebut, Jokowi rencananya akan menyampaikan pidato dan pernyataan bersama negara-negara kepulauan dan pulau kecil yang tergabung di dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum.
"Pada COP26 nanti juga akan terdapat paviliun Indonesia yang dikelola oleh Kementerian LHK. Paviliun ini akan menunjukkan berbagai pencapaian dan peluang kerjasama yang ditawarkan Indonesia dalam penanganan perubahan iklim," ucap Retno.
Baca juga: Jokowi Ingin Sertifikat Vaksin Covid-19 Antarnegara ASEAN Diakui
Selain menghadiri kegiatan tingkat tinggi, Jokowi juga akan melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab.
Presiden diagendakan bertemu dengan sejumlah tokoh, mulai dari Putra Mahkota Mohammed bin Zayed (MBZ) di Abu Dhabi, Emir Dubai Mohammed bin Rashid (MBR) di Dubai, hingga sejumlah pengusaha UEA.
"Bapak Presiden juga direncanakan akan mengunjungi paviliun Indonesia pada Dubai Expo," kata Retno.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.