Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden Dinilai Bertentangan dengan Spirit Reformasi

Kompas.com - 13/09/2021, 16:24 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Isu amendemen Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) untuk mengubah masa jabatan presiden menjadi maksimal tiga periode bertentangan dengan semangat reformasi.

"Ide ini menurut saya, ide masa jabatan tiga periode ini jelas bertentangan dengan sprit gerakan Reformasi 1998," kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro dalam sebuah webinar, Senin (13/9/2021).

Ia menuturkan, salah satu agenda refomasi ialah menciptakan sirkulasi kepemimpinan yang terukur dan pasti, hal yang tidak terjadi di masa Orde Baru.

Menurut Siti, aturan masa jabatan presiden maksimal dua periode yang berlaku saat ini merupakan payung hukum untuk memastikan adanya sirkulasi kepemimpinan tersebut.

Baca juga: Jokowi Diminta Jelaskan Sikap soal Wacana Amendemen UUD 1945

"Pemilu itu gunannya untuk itu, supaya ada sirkulasi, dan kita pernah punya permasalahan karena lama di Orde Baru itu sirkulasinya macet," kata dia.

Untuk itu, kata Siti, perlu ada konsistensi dan komitmen semua komponen bangsa untuk tetap menjalani sistem demokrasi yang telah disepakati pasca-reformasi tahun 1998.

"Semuanya, elite-elite ini harus terikat dengan komitmen itu bukan malah membuat ricuh, membuat gaduh, membuat kebingungan," kata Siti.

Di sisi lain, Siti juga menilai wacana tiga periode tidak didasari oleh alasan yang kuat.

"Kata tiga periode itu dari mana rumusnya, mengapa tidak lima periode sekalian? Jadi harus ada naskah akademik untuk mengusulkan semuanya," ujar dia.

Baca juga: Sekjen PKP Sarankan Isu Amendemen UUD 1945 Diakhiri, Ini Alasannya

Siti mengatakan, rencana amendemen semestinya direncanakan secara komprehensif, tidak sepotong-sepotong.

Ia pun mengingatkan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang tengah menerpa Indonesia semestinya menjadi fokus prioritas untuk ditangani, bukan malah mendorong amendemen konstitusi.

"Jadi harusnya fokusnya ada di situ, tapi Indonesia ini senantiasa diterpa hal-hal yang sifatnya lebih didominasi politik," kata Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com