JAKARTA,KOMPAS.com – Wabah Covid-19 masih terus melanda Tanah Air. Berdasarkan data pemerintah, Rabu (25/8/2021) terjadi penambahan 18.671 kasus positif Covid-19.
Saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.026.837 kasus terhitung sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020.
Namun kasus kesembuhan juga terus mengalami peningkatan. Dalam 24 jam terakhir terdapat 33.703 kasus kesembuhan.
Maka hingga kini secara kumulatif tercatat 3.639.867 kasus kesembuhan di Indonesia. Namun angka kematian masih berada diatas 1.000 kasus setiap hari.
Pada periode 18-19 Agustus 2021 ada 1.041 pasien Covid-19 tutup usia.
Dengan penambahan itu, total kasus kematian akibat infeksi Covid-19 mencapai 129.293.
Sementara dalam data yang sama disebutkan, sebanyak 249.265 spesimen dari 146.788 orang diperiksa dalam satu hari.
Baca juga: TNI AD Menyayangkan Kericuhan antara Tentara dan Warga Saat Tes Covid-19 di Buleleng
Secara keseluruhan pemerintah sudah memeriksa 31.119.684 spesimen sampai saat ini. Vaksinasi capai 15,89 persen*
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut terdapat 33.094.505 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua.
Angka tersebut setara dengan presentase 15,89 persen dari target pemerintah.
Sementara itu, dari Gedung DPR, Jakarta, anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan soal distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata.
Pertanyaan tersebut ditujukan kepada Menteri Kesehata Budi Gunadi Sadikin dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/8/2021).
Ia mempersoalkan kriteria yang digunakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mendistribusikan vaksin.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu memaparkan data cakupan vaksinasi di DKI Jakarta yang telah mencapai 120 persen.
Baca juga: Menkes Apresiasi Keterlibatan TNI-Polri dalam Vaksinasi Covid-19
Sementara, di sejumlah daerah lain belum mencapai 20 persen.
Saleh mencontohkan cakupan vaksinasi dosis kedua di Sumatera Utara yang baru mencapai 16,2 persen.
"Apa kriterianya sehingga (DKI) dapat lebih banyak? Mungkin karena jumlah yang terpapar tinggi, jumlah penduduk besar dan lain sebagainya. Mungkin ini yang jadi penting. Karena kalau soal jumlah penduduk, saya kira Sumatera Utara juga jumlah penduduknya besar," kata Saleh.
Kondisi itu, kata dia, tak hanya terjadi di Sumatera Utara.
"Ketika kita tanya ke pemerintah daerah, salah satu kekurangan mereka, di dalam proses pelaksanaan vaksinasi ini adalah soal ketersediaan vaksinnya," tutur dia.
Baca juga: Rapat Komisi IX, Menkes Dicecar soal Distribusi Vaksin Covid-19 yang Tidak Merata
Menjawab pertanyaan itu, Budi mengatakan, pemerintah tengah mengintegrasikan data, stok dan distribusi vaksin ke daerah yang dapat diakses publik.
Masyarakat dapat mengaksesnya melalui laman vaksin.kemkes.go.id.
Portal itu, kata Budi, akan memperlihatkan jumlah dosis vaksin yang dikirim dan stok pada masing-masing daerah.
"Semua bisa lihat, jadi di situ akan ada jumlah dosis yang dikirim dan Jumlah vaksin yang digunakan di masing-masing kabupaten/kota termasuk provinsi," jawab Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.