Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Tak Menyangka Taliban Bisa Cepat Kuasai Ibu Kota Afghanistan Kabul

Kompas.com - 16/08/2021, 11:40 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, mengaku tak menyangka ibu kota Afghanistan, Kabul, bisa dengan cepat dikuasai Taliban.

Kalla sebelumnya memprediksi Taliban baru bisa menguasai kota terpenting Afghanistan sekitar 1-2 bulan setelah militer Amerika Serikat (AS) hengkang dari negara tersebut.

"Peristiwa di Afghanistan itu hampir di luar perkiraan semua orang bahwa tidak secepat itu Taliban masuk ke Kabul. Malah saya sendiri mengira mungkin butuh waktu 1-2 bulan baru mereka masuk, ternyata 10 hari ini mereka masuk dengan damai," ujar Kalla dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8/2021).

"Sudah diperkirakan memang Kabul (dikuasai Taliban), tapi tidak secepat ini," sambung dia.

Baca juga: Taliban Kembali Berkuasa, JK Optimistis Indonesia Tak Putus Hubungan Diplomatik dengan Afghanistan

Masuknya Taliban ke Kabul berpeluang besar akan mengambil alih kekuasaan penuh Afghanistan. Hal ini juga yang menjadi pertanyaan besar mengenai masa depan Afghanistan.

Menurut Kalla, Afghanistan selama ini mendapat sokongan besar dari AS mulai dari sektor infrastruktur hingga gaji pegawai pemerintahan.

"Nah, sekarang tanpa Amerika, pertanyaannya bagaimana Afghanistan ke depan?" kata Kalla.

Diberitakan sebelumnya, Kepada Al Jazeera Mubasher TV, Minggu (15/8/2021), juru bicara Taliban urusan politik Mohammad Naeem mengatakan bahwa perang telah usai.

Pernyataan tersebut disampaikan Naeem beberapa saat setelah Talib memasuki ibu kota Afghanistan, Kabul.

Baca juga: Kabul Jatuh ke Tangan Taliban, Maskapai Penerbangan Hindari Afghanistan

Setelah Taliban memasuki Kabul pada Minggu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan meninggalkan Afghanistan.

Ghani beralasan, dia ingin menghindari pertumpahan darah. Beberapa orang di media sosial mengecamnya sebagai pengecut.

Jatuhnya Kabul ke tangan Taliban tak terlepas dari hengkangnya pasukan asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Awalnya, AS bakal menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan dengan tempo 11 September 2021. “Negeri Paman Sam” mengatakan, pasukannya bakal ditarik secara bertahap mulai Mei.

Sejak saat itu, 50 dari 370 distrik di Afghanistan telah jatuh di tangan Taliban sejak Mei, saat dilanjutkannya penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Baca juga: Penguasaan Taliban di Afghanistan di Depan Mata, Begini Reaksi Pemimpin Dunia

Rupanya, penarikan pasukan asung maju dari jadwal. Pada awal Juni ini, lebih dari 50 persen tentara AS yang ada di Afghanistan telah dipulangkan.

Setelah itu, militer AS bungkam dan enggan memerinci lagi soal upaya penarikan pasukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com