Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

500 Hari Pandemi, Kasus-kasus yang Jadi Sorotan: Kerumunan Rizieq Shihab, Dokter Lois, hingga Antigen Bekas

Kompas.com - 14/07/2021, 13:36 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

"Ada upaya mereka untuk mengubah faktur dari pembelian obat ini pada saat kita amankan faktur. Mereka mencoba untuk menurunkan untuk sesuai dengan harga eceran tertinggi, yaitu Rp 1.700," kata Ady.

4. Alat tes antigen bekas di Bandara Kualanamu

Terungkap adanya penggunaan antigen bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

April 2021, Polda Sumatera Utara (Sumut) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini.

Kelimanya merupakan petugas Laboratorium Kimia Farma yang mengelola laboratorium tes antigen Bandara Kualanamu.

Baca juga: Kasus Antigen Bekas yang Berujung Pemecatan Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika

Salah satu tersangka, berinisial PM merupakan Pelaksana Tugas Branch Manager Laboratorium Kimia Farma Medan yang berada di Jalan RA Kartini.

Sementara keempat tersangka lainnya, yaitu DP, SP, MR dan RN, merupakan pegawai kontrak dan pekerja harian lepas di kantor Kimia Farma tersebut.

Kelimanya dijerat Pasal 98 ayat (3) jo pasal 196 UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan/atau Pasal 8 huruf (b), (d) dan (e) jo pasal 62 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Kimia Farma pun merespons peristiwa itu dengan memecat para petugas yang jadi tersangka. Kemudian, bertalian dengan kasus itu, pada 16 Mei 2021, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD).

5. Surat hasil tes Covid-19 palsu

Setidaknya ada 3 kasus surat hasil Covid-19 palsu yang terekam Kompas.com. '

Pertama terjadi di Makassar pada Februari 2021 dan melibatkan nama seorang dokter puskesmas Kecamatan Panakkukang, Makassar.

Penumpang yang membawa surat keterangan hasil tes antigen palsu tersebut mengaku mendapatkan surat keterangan bebas Covid-19 itu di area Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Baca juga: Surat Hasil Rapid Test Antigen Palsu Diduga Dijual di Area Bandara Hasanuddin Makassar

Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Iqbal Usman mengatakan, diduga modusnya adalah pengguna palsu ini tidak melakukan prosedur langsung bayar.

Iqbal belum bisa memastikan apakah orang yang memberi surat palsu ini kepada penumpang adalah orang yang sama membuatnya. Namun menurut dia, pelaku saat ini sudah dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kasus kedua melibatkan 18 Praja IPDN yang akan terbang dari Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie Palu, Sulawesi Tengah, menuju Jakarta pada 15 Februari 2021.

Seorang petugas layanan rapid test antigen menawarkan harga yang murah namun ujung-ujungnya belasan siswa ini tak bisa berangkat karena setelah divalidasi, klinik yang tertera dalam surat tersebut tidak pernah mengambil sample atas nama ke-18 siswa IPDN tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pernyataan polisi yang terakhir adalah mereka masih membutuhkan sejumlah keterangan dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) bandara dan dokter yang merasa ditirukan tanda tangannya.

Baca juga: Pengakuan Praja IPDN yang Tersandung Rapid Antigen Palsu: Sudah di Kabin Diminta Turun

Ketiga, kasus di Ambon yang sampai melibatkan PNS. Jadi PNS ini bekerja sama dengan pihak travel untuk menawarkan surat rapid antigen dan GeNose (tanpa pengetesan) kepada masyarakat yang ingin bepergian dengan pesawat maupun kapal laut.

Setelah itu, pihak travel menghubungi PNS di salah satu puskesmas di Kota Ambon untuk dibuatkan surat keterangan palsunya. PNS ini lantas menghubungi karyawan rental komputer untuk mencetaknya.

Di bandara, sudah bersiap komplotan mereka untuk memuluskan para calon penumpang yang telah mengantongi surat hasil rapid test palsu itu bisa lolos pemeriksaan hingga naik ke pesawat.

Ada 6 orang yang ditangkap dalam kasus ini dan polisi menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai Rp 14.7000.000, satu unit laptop, tiga unit kompueter, sebuah printer dan sebuah cap stempel.

Baca juga: Pegawai Angkasa Pura dan PNS Puskemas Terlibat dalam Pemalsuan Surat Rapid Tes Antigen Palsu, Ini Perannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com