Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lahirkan Generasi Masa Depan Bebas Stunting, Kemenkominfo Gelar Forum Kepoin GenBest

Kompas.com - 10/07/2021, 15:17 WIB
Dwi NH,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gaya hidup sehat perlu dijadikan kebiasaan oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk generasi muda.

Pasalnya, dengan gaya hidup sehat, generasi masa depan bebas stunting akan lahir.
Untuk mewujudkan generasi sehat, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan forum Kepoin Generasi Bersih dan Sehat (GenBest) di berbagai daerah prioritas stunting.

Salah satu rangkaian acara tersebut digelar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), secara virtual dengan menyasar peserta dari kalangan remaja dan ibu muda, Selasa (6/7/2021).

Baca juga: Menko PMK: Peran Keluarga Kunci Penurunan Stunting

Adapun kegiatan Kepoin GenBest bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kepedulian generasi muda terhadap isu stunting sejak dini.

“Para remaja ini nantinya menjadi calon orangtua di masa depan. Jika kesehatan dan gizi mereka tidak dijaga sejak sekarang, akan berdampak buruk di masa mendatang,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Kemkominfo Wiryanta dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (10/7/2021).

Selain memberikan pemahaman pada remaja, kegiatan Kepoin GenBest juga dilakukan untuk mencapai target penurunan angka prevalensi stunting di Indonesia.

Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan target prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024.

Baca juga: Menteri PPPA: Kualitas Ketahanan Keluarga Kurangi Risiko Stunting

“Pada 2030, Indonesia akan memasuki fase bonus demografi. Potensi ini akan menjadi sia-sia apabila sumber daya manusia (SDM) mengalami stunting,” ucap Wiryanta.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia, angka prevalensi stunting pada 2019 mencapai 27,67 persen.

Wiryanta menilai, angka tersebut masih tinggi dibandingkan ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 20 persen.

Baca juga: Ini Makanan yang Disarankan WHO untuk Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19

Biasakan diri berolahraga

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Advokasi, Pergerakan, dan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dwi Listyawardani menyarankan remaja putri dan ibu muda untuk mulai membiasakan diri untuk melakukan olahraga ringan.

“Minimal 30 menit, lima kali dalam seminggu lakukan olahraga ringan seperti aerobik dan joging untuk menunjang gaya hidup sehat. Utamanya, di masa pandemi Covid-19,” ujarnya, sebagai salah satu narasumber forum Kepoin Genbest di Trenggalek.

Dalam kesempatan itu, Dwi mengimbau agar remaja putri dan ibu muda mulai memperhatikan gaya hidup sejak dini.

Menurutnya, gaya hidup tidak sehat sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh dan memicu terjadinya stunting bagi anak.

Baca juga: Kementerian PPPA: Penyebab Stunting Terkait Ketimpangan Gender Perlu Ditelusuri

“Perhatikan gaya hidup mulai sekarang. Kalau masih muda, susah konsentrasi, mudah pegal-pegal, itu berarti gaya hidupnya yang salah. Penyebabnya, bisa dari segi makanan, aktivitas, merokok, malas berolahraga, atau dari segi kebersihan dan sanitasi," ujar Dwi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com