Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Rumah Sakit Khusus Pejabat dari Wasekjen PAN di Tengah Sulitnya Masyarakat Dapat RS

Kompas.com - 08/07/2021, 09:25 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

"Memang negara ini milik mereka? Ini kan negara milik rakyat, bukan milik mereka para pejabat. Bila perlu pun mereka minta disiapkan pemakaman khusus pejabat," kata Ujang.

Baca juga: Politikus PAN Usul Ada RS Khusus Pejabat, Pengamat: Tak Sensitif

Ujang menilai, usul tersebut juga akan menjadi bumerang yang menambah rasa benci masyarakat karena adanya ketidakadilan.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menilai, usulan membuat rumah sakit khusus bagi pejabat akan menciptakan diskriminasi di tengah masyarakat.

"Selama ini saja di rumah sakit sudah diskriminatif artinya mereka yang punya duit kan sudah ada tempatnya sendiri, artinya di rumah sakit swasta juga banyak yang lux-lux kan, yang mewah-mewah bahkan mereka banyak juga yang ke luar negeri," kata Trubus.

Padahal, menurut Trubus, para pejabat juga sudah mendapatkan tunjangan dan fasilitas kesehatan yanng mencukupi.

Oleh karena itu, usulan di atas dinilanya hanya akan memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin.

RS penuh

Di tengah munculnya usul agar pemerintah membuat rumah sakit khusus bagi pejabat, nyatanya banyak masyarakat di luar sana yang kini kesulitan mencari tempat tidur karena rumah sakit penuh.

Di Jakarta, semua tempat tidur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu dilaporkan terisi penuh oleh pasien Covid-19 sehingga ruang instalasi gawat darurat (IGD) mesti difungsikan sebagai tempat perawatan.

"Laporannya ada 365 bed dalam keadaan terisi semua. Dan itu di IGD sudah kami siapkan ruang rawat. Sudah kami ganti menjadi ruang rawat di IGD sekarang. Itu ada 50 bed terisi semua," kata Direktur Utama RSUD Pasar Minggu Yudi Amiarno.

Baca juga: Banyak Pasien Terhalang ke RS, Polisi Pertimbangkan Hapus Penyekatan di Salemba Raya

Sementara itu, di RSUD dr Hardono Ponorogo, delapan orang pasien Covid-19 terpaksa dirawat di tenda darurat yang dibangun di halaman rumah sakit karena semua ruangan sudah penuh.

“Jadi untuk semua ruangan (isolasi) semuannya full pasien. Malah overload (pasien) dari tempat tidurnya," kata Humas RSUD dr Hardjono Ponorogo Suprapto.

Membeludaknya jumlah pasien di sejumlah rumah sakit ini menjadi cermin dari peningkatan kasus Covid-19 yang terus melonjak setiap harinya.

Pada Rabu kemarin, pemerintah mencatat penambahan kasus sebanyak 34.379 kasus dalam sehari yang merupakan rekor tertinggi selama pandemi.

Jumlah kasus Covid-19 pun diprediksi masih akan terus melonjak dalam beberapa hari ke depan seiring makin gencarnya pemeriksaan atau testing yang dilakukan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com