Selain oksigen cair, kata Woro, RSUD Ngudi Waluyo juga memiliki stok oksigen yang ada di tabung-tabung yang bisa dipindahkan untuk keperluan lain terutama keperluan darurat.
Woro mengatakan, oksigen dalam tabung berukuran kecil yaitu 1 meter kubik sebanyak 25 dan oksigen di dalam tabung besar ukuran 6 kubik sebanyak 253 buah.
"Oksigen tabung kecil ini biasanya digunakan untuk pemindahan pasien yang masih membutuhkan pasokan oksigen," ucap dia.
Woro mengakui, sejak beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan oksigen dari distributor pemasok oksigen.
Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang berupaya mendapatkan pasokan oksigen untuk memenuhi jumlah stok aman.
"Sekarang kita bisa katakan stok aman itu kan cukup untuk 4 hari ke depan," ujar dia.
Sebanyak 63 pasien meninggal
Sebanyak 63 pasien di RSUP Dr Sardjito dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) hingga Minggu (4/7/2021).
Dikutip Kompas.id, pasien yang meninggal diduga karena terjadinya keterlambatan kedatangan stok oksigen di rumah sakit tersebut.
Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan bahwa 63 pasien meninggal di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Luhut Minta Oksigen Industri Semuanya Dikonversi untuk Kebutuhan Medis
Namun, ia belum bisa memastikan berapa pasien yang meninggal karena kondisi klinis dan berapa pasien yang meninggal karena pasokan oksigen yang habis.
”Sebanyak 63 orang itu data dari Sabtu siang sampai tadi pagi (Minggu). Itu belum dipilah, pasien yang klinis dan pasien yang membutuhkan oksigen,” ujar Banu saat dihubungi, Minggu pagi.
Pada Minggu (4/7/2021), Direktur RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan, stok oksigen telah tiba di rumah sakit itu.
Rukmono mengatakan, oksigen untuk menyuplai kebutuhan pasien di RSUP Dr. Sardjito sudah kembali menggunakan oksigen sentral.
"Truk oksigen likuid pertama masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen sentral sudah berfungsi kembali," ujar Rukmono dalam keterangan tertulis, Minggu.