Truk kedua yang membawa oksigen likuid kemudian menyusul tiba di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan langsung mengisi tangki central oksigen.
"Pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksigen central kembali. Kami berharap ke depan oksigen ini terus lancar dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan," ucap dia.
Monitoring Kemenkes
Menanggapi kelangkaan stok oksigen di sejumlah rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pemerintah terus mengupayakan dan memonitor ketersediaan oksigen.
"Kami mengupayakan dan monitor ketersediaaan (tabung oksigen)," Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Pemprov DKI Buka Posko Isi Ulang Tabung Oksigen Gratis untuk Rumah Sakit di Monas
Nadia memastikan bahwa ketersediaan pasokan oksigen masih mencukupi. Walaupun hal itu tetap harus diwaspadai mengingat jumlah pasien Covid-19 yang meningkat.
Selain itu, tabung oksigen tidak hanya diberikan kepada pasien Covid-19.
"Sampai saat ini mencukupi, tapi kita harus tetap waspada karena jumlah pasien yang harus ditangani tidak bisa kita prediksi," kata dia.
Lebih jauh, Nadia meminta masyarakat untuk tidak menyetok oksigen di rumah sehingga tidak menimbulkan kelangkaan di lapangan.
Produksi gas untuk medis
Kemenkes juga meminta dibukanya impor tabung oksigen ditambah dan industri gas memprioritaskan produksi untuk kesehatan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta pasokan oksigen industri seluruhnya dikonversi untuk memenuhi kebutuhan medis.
Baca juga: Luhut Minta Oksigen Industri Semuanya Dikonversi untuk Kebutuhan Medis
Menurut dia, ketersediaan oksigen menjadi masalah yang harus segera ditangani di tengah melonjaknya kenaikan kasus Covid-19.
Data dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Kesehatan menunjukkan, terjadi kenaikan permintaan oksigen menjadi lima kali lipat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.