Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Kasus Covid-19 Tinggi, Ketua Komisi X Sarankan PTM Terbatas di Pulau Jawa dan Zona Merah Ditunda

Kompas.com - 21/06/2021, 14:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan, sebaiknya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di seluruh Pulau Jawa dan daerah zona merah penularan Covid-19 dibatalkan atau ditunda sementara waktu.

Pasalnya, ia menilai ada lonjakan kasus Covid-19 yang belakangan terjadi dan berpotensi menimbulkan penularan virus apabila PTM terbatas tetap dilaksanakan.

"Saya kira hampir pasti di Jawa, di Pulau Jawa, PTM tidak perlu dilaksanakan. Potensinya masih sangat besar ketika ada kenaikan tinggi kasus di Jawa," kata Huda saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Ia pun mengingatkan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tentang persyaratan PTM terbatas.

Terkhusus, pada salah satu persyaratan yaitu vaksinasi terhadap guru dan tenaga pendidik harus terpenuhi.

Menurutnya, hingga kini vaksinasi tersebut justru belum terpenuhi, bahkan baru 20 persen dari progres yang berjalan.

Baca juga: Anggota DPR Minta PTM Terbatas di Madrasah dan Sekolah Keagamaan Ditunda

"Apakah tetap terjadi PTM secara masif? Jawabannya hampir pasti tidak, karena vaksinasi itu baru 1,5 juta dari target tenaga pendidik dan guru yang divaksin itu 5,6 juta," ujarnya.

Politisi PKB itu pun menyayangkan progres vaksinasi yang menurutnya melenceng dari target.

Padahal, Huda menilai vaksinasi menjadi syarat mutlak untuk diadakannya PTM terbatas pada tahun ajaran baru.

Di samping itu, adanya lonjakan kasus Covid-19 yang berpotensi menunda PTM terbatas juga sangat disayangkannya.

Hal ini karena, Huda mengaku sudah pernah mengimbau ke sejumlah pihak, salah satunya orangtua untuk tidak mudik Lebaran jika memang menginginkan anak kembali ke sekolah.

Namun, pada akhirnya yang terjadi adalah tetap ada keluarga yang mudik Lebaran sehingga lonjakan kasus pun terjadi.

"Karena itu, orangtua di mata saya, relatif tidak menggunakan momentum untuk care terhadap anaknya. Nasi sudah menjadi bubur, mereka akhirnya pada mudik juga dan akhirnya PTM berpotensi ditunda," ungkapnya.

"Mestinya orangtua menahan diri untuk tidak mudik, supaya tidak ada lonjakan dan anak-anak bisa sekolah," tambah dia.

Baca juga: Wali Kota Tangsel: Kemungkinan PTM Terbatas di Sekolah Belum Bisa Kami Laksanakan

Kendati demikian, Huda mengatakan, penundaan PTM hendaknya hanya dilakukan di daerah-daerah yang masusk kategori zona merah.

Sementara, untuk daerah yang saat ini memiliki kategori hijau, tetap dapat mempersiapkan PTM terbatas.

"Daerah-daerah yang selama ini sudah menyelenggarakan PTM dan tidak ada lonjakan kasus bisa tetap jalan PTM-nya. Atau yang belum berjalan, terus di daerahnya tidak ada lonjakan kasus apapun, PTM tetap bisa dijalankan," kata dia.

Namun, Huda mengatakan bahwa keputusan untuk menunda PTM terbatas hanya dapat diambil oleh pihak berwenang yaitu Pemerintah Daerah (Pemda) dan stakeholder terkait.

Akan tetapi, melihat lonjakan kasus yang terjadi di Pulau Jawa, Huda berpendapat bahwa Pemda akan mengambil keputusan untuk tidak menjalankan PTM terbatas pada tahun ajaran baru.

Sebelumnya, kasus baru Covid-19 kembali melewati angka 10.000 pasien per hari, setelah empat bulan yang lalu mengalami penurunan kasus yang cukup signifikan.

Untuk diketahui, empat bulan lalu, kasus Covid-19 di Indonesia rata-rata mencapai angka 5.000-6.000 kasus baru per hari.

Pada Minggu (20/6/2021), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan, selama 24 jam terakhir, ada penambahan 13.737 kasus Covid-19.

Baca juga: Kemendikbud-Ristek: PTM Terbatas Disesuaikan dengan PPKM Mikro, Zona Merah Stop

Maka hingga Minggu (20/6/2021) ini, ada 1.989.909 kasus Covid-19 di Tanah Air.

Penambahan kasus ini menjadi yang tertinggi sejak 30 Januari 2021. Menurut catatan Kompas.com, penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada 30 Januari 2021 yaitu 14.518 kasus.

Sementara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyebutkan, jika pemda menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas akan ditunda.

"Pengecualiannya adalah jika pemda setempat memberlakukan PPKM, maka PTM terbatas ditunda," kata Nadiem dalam siaran persnya, Jumat (18/6/2021).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com