Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Terawan Racik Vaksin Nusantara di DPR

Kompas.com - 17/06/2021, 09:04 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR dengan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Rabu (16/6/2021).

Ada momen menarik saat Terawan mengungkapkan informasi terbaru mengenai pengembangan Vaksin Nusantara, yang selama ini disebut merupakan gagasannya.

Momen itu adalah saat Terawan demonstrasi cara meracik Vaksin Nusantara di hadapan Komisi VII DPR.

Ia pun tak segan menyebut dirinya seolah tengah memperlihatkan cara memasak. Namun, menurutnya hal itu perlu dilakukan agar semua orang tahu. Bahkan, kata Terawan, setiap orang bisa membuat Vaksin Nusantara sendiri.

Momen Terawan memperlihatkan cara membuat Vaksin Nusantara itu juga menarik perhatian sejumlah anggota Komisi VII.

Bahkan, beberapa anggota ingin melihat lebih dekat seperti apa Terawan 'meramu' Vaksin Nusantara dengan maju sampai ke mejanya.

Seperti memasak

Ruangan Komisi VII pada Rabu (16/6/2021) siang seolah berubah menjadi ruangan dalam acara pencarian bakat memasak.

Hal tersebut karena kehadiran Terawan yang secara spontan meramu Vaksin Nusantara.

Terawan juga mengakui bahwa apa yang dilakukannya mirip seperti demo memasak.

"Ini kayak memasak saja, tapi harus tahu. Kalau tidak, soalnya nanti dikira sulit sekali bikin vaksin," kata Terawan dalam RDP, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Ramu Vaksin Nusantara di DPR, Terawan: Ini Seperti Memasak Saja, Silakan Pak, Siapa Tahu Bisa Bikin Sendiri

Terawan membuka satu demi satu alat kesehatan yang terdapat dalam perangkat Vaksin Nusantara.

Terawan jelas mempersilakan anggota DPR untuk maju mendekatinya guna melihat proses tersebut.

Klaim 90 Persen Asli Indonesia

Terawan yang mengklaim sebagai penggagas Vaksin Nusantara itu mengatakan, hampir 90 persen bahan pembuat vaksin ini berasal dari Indonesia.

Ia juga memperlihatkan apa saja bahan-bahan tersebut. Ia mengatakan, barang-barang itu ada dan juga dibuat di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com