JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, sosok yang dicalonkan menjadi presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang harus memiliki keteguhan dan kokoh dalam memegang prinsip.
Menurut Hasto, popularitas seorang tokoh tidak ada gunanya apabila tokoh tersebut tidak memiliki sifat kokoh yang membuatnya takut mengambil keputusan.
"Untuk menjadi pemimpin bagi tahun 2024, aspeknya bukan sekadar elektoral semata, tetapi juga pada keteguhan, kekokohan dalam prinsip," kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021).
"Buat apa seorang yang populer tetapi dia kemudian mendewakan popularitasnya dan kemudian takut mengambil suatu keputusan-keputusan yang berani terkait dengan menjaga kebhinekaan kita, terkait dengan menjaga toleransi kita," kata Hasto melanjutkan.
Baca juga: Bakal Bangun Koalisi, PDI-P Ingin Pilpres 2024 Hanya Diikuti Dua Calon
Ia menuturkan, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang kokoh untuk melawan tinakan yang dinilainya telah nyata merongrong kewibawaan negara.
Tindakan itu antara lain separatisme di Papua serta berbagai bentuk gerakan radikalisme atau gerakan yang ingin menggantikan ideologi Pancasila.
Hasto pun menyinggung aksi Panglima Derah Militer Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat menghadapi Front Pembela Islam (FPI) sebagai contoh pemimpin yang kokoh.
Sebab, saat itu Dudung tetap mencopoti baliho FPI serta melontarkan pernyataan agar FPI dibubarkan meski sejumlah pihak mengkritik aksinya itu.
"Beliau berpikir bahwa keselamatan bangsa dan negara harus dikedepankan ketika ada ormas yang merasa memiliki suatu suatu kekuatan dan kemudian berdiri di atas hukum, beliau menjawab sejarah, itulah seorang pemimpin," kata Hasto.
Baca juga: Hasto Sebut PDI-P dan PAN Cocok Kerja Sama, apalagi Setelah Amien Rais Hengkang
Ia melanjutkan pemimpin juga mesti dihadapkan pada berbagai ujian yang akan menunjukkan karakter sejatinya, sebagai pemimpin yang berani menegakkan prinsip atau hanya mencari popularitas.
"Apakah dia pemimpin yang berani menegakkan prinsip terkait dengan Pancasila atau dia pemimpin yang demi popularitas tetapi dia mudah terombang-ambing karena dia tidak punya kekokohan dalam prinsip, itu yang tidak diinginkan oleh PDI Perjuangan," ujar Hasto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.