Dalam kesempatan yang sama, Ghufron pun membantah bahwa dirinya pernah memberikan daftar nama-nama pegawai yang patut diwaspadai kepada Harun.
Menurut Ghufron, dia hanya bertanya isu mengenai Taliban di tubuh KPK yang menyasar kepada nama Harun Al Rasyid.
"Bahwa memang saya sering dengan Mas Harun dan juga beberapa teman yang lain. Memang saya kadang mengeluhkan harus bagaimana menyikapi isu-isu tersebut. Tapi tentang nama, saya tidak pernah menyebutkan nama secara langsung, tetapi memang kami tidak mendapat nama-nama itu secara tegas," kata Ghufron.
"Bahwa di KPK ada Taliban-Taliban dan salah satunya yang dianggap Taliban itu adalah Mas Harun, saya sampaikan," ucap dia.
Baca juga: Mengingat Kembali Pernyataan Jokowi soal TWK Tak Bisa Jadi Dasar Pemberhentian Pegawai KPK
Mendengar bantahan Ghufron tersebut, Harun pun menambahkan bahwa informasi mengenai pegawai-pegawai KPK yang harus diwaspadai itu juga didapatkan dari Wakil Ketua KPK lain, yakni Nawawi Pamolango.
Nawawi, kata dia, juga memanggil Harun untuk mengonfirmasi dan bertanya mengapa dirinya masuk daftar Firli Bahuri terkait pegawai yang harus diwaspadai.
"Dan sekali lagi Pak Namawi juga bilang, 'Mas Harun itu ada di urutan pertama'," ucap Harun.
"Loh, saya ini siapa? Saya bilang gitu, kok saya dibilang jadi orang yang paling berbahaya di situ," ucap dia.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR: UU KPK Tak Didesain untuk Pecat Pegawai yang Tak Lulus TWK
Adapun dalam hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK 75 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat, 51 di antaranya diberhentikan dan 24 lainnya dibina kembali.
KPK pun belum merilis nama-nama yang diberhentikan dan siapa saja yang akan dibina kembali.
Nama-nama pegawai KPK seperti Novel Baswedan dan Harun Al Rasyid pun masuk daftar pegawai KPK yang tidak lolos TWK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.