Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2021, 10:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga memperingatkan kembali kepada para orangtua untuk menghentikan kekerasan terhadap anak.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Bintang mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak Indonesia yang semakin banyak menjadi korban kekerasan yang dilakukan keluarga.

Padahal seharusnya keluarga menjadi pelindung bagi anak-anak di masa pandemi ini karena mereka membutuhkan kasih sayang dan perhatian lebih dari orangtua.

"Keluarga terdekat adalah pelaku utama dan ini sangat memprihatinkan. Keluarga dalam hal ini orangtua, seyogyanya menjadi pelindung, bukan pelaku," ujar Bintang dikutip dari siaran pers, Kamis (27/5/2021).

Baca juga: Menteri PPPA Dorong Pemda Vaksinasi Pendamping Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

Bintang mengingatkan agar para orangtua menerapkan pola pengasuhan positif kepada anak dan tidak menggunakan kekerasan.

Ia menegaskan, pola pengasuhan tanpa kekerasan akan membentuk karakter anak yang tangguh, memiliki etika, dan kesehatan mental yang bagus.

"Mari para orangtua jadilah pendidik, pendamping, dan pendengar yang baik bagi anak karena anak adalah titipan Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Anak adalah peniru ulung dari tingkah laku orangtua mereka," kata Bintang.

Ia juga mengajak para orangtua agar peka dan belajar melakukan deteksi dini apabila anak-anaknya mengalami perubahan tingkah laku yang mencurigakan.

Baca juga: Kementerian PPPA Kecam Penganiayaan Anak oleh Ayah Kandungnya di Tangsel

Sebab, dikhawatirkan anak tersebut sudah mendapatkan kekerasan, baik itu kekerasan fisik, korban perundungan, atau korban kekerasan seksual dari keluarga terdekat.

Lebih lanjut Kementerian PPPA pun setiap hari terus memantau kasus kekerasan yang menimpa anak, baik dari pemberitaan maupun laporan di Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) dan hotline Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129.

Selain itu, pihaknya juga turun ke lapangan memastikan kondisi korban dan melakukan pendampingan.

Baca juga: Kementerian PPPA Sebut Pengarusutamaan Gender di Indonesia Merangkak

Termasuk, bekerja sama dengan Dinas PPPA di provinsi dan kabupaten/kota, Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), aparat kepolisian di daerah, psikolog, dan menggandeng para aktivis dan relawan perlindungan anak di daerah.

"Kami selalu pastikan layanan dan pendampingan berfungsi dengan baik, serta memastikan agar pelaku kekerasan terhadap anak mendapatkan hukuman sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata dia.

Bintang pun menekankan agar siapapun yang menemukan kekerasan-kekerasan terhadap anak untuk tidak ragu melapor ke polisi atau mengadukan ke layanan UPTD PPA, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), SAPA 129, atau melaporkan ke aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) terdekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Eks Hakim Kritik DPR karena Ancam MK Jelang Putusan Sistem Pemilu

Eks Hakim Kritik DPR karena Ancam MK Jelang Putusan Sistem Pemilu

Nasional
Sakit, 2 Jemaah Haji Kloter Pertama Tidak Diberangkatkan ke Makkah

Sakit, 2 Jemaah Haji Kloter Pertama Tidak Diberangkatkan ke Makkah

Nasional
PDI-P: 1.375 Organisasi Daftar Jadi Relawan Ganjar

PDI-P: 1.375 Organisasi Daftar Jadi Relawan Ganjar

Nasional
Banyak Korban Perdagangan Orang Meninggal Saat Jadi TKI, Migrant Care Ungkap Penyebabnya

Banyak Korban Perdagangan Orang Meninggal Saat Jadi TKI, Migrant Care Ungkap Penyebabnya

Nasional
KPU Yakin Putusan MK soal Sistem Pemilu Tak Ganggu Tahapan Berjalan

KPU Yakin Putusan MK soal Sistem Pemilu Tak Ganggu Tahapan Berjalan

Nasional
1.897 Jemaah Haji Bergeser dari Madinah ke Makkah

1.897 Jemaah Haji Bergeser dari Madinah ke Makkah

Nasional
Eks Hakim: MK Harus Punya Alasan Mendasar jika Ubah Sistem Pemilu

Eks Hakim: MK Harus Punya Alasan Mendasar jika Ubah Sistem Pemilu

Nasional
Relawan Buruh Sahabat Jokowi Pimpinan Andi Gani Akan Berubah Jadi Relawan Ganjar

Relawan Buruh Sahabat Jokowi Pimpinan Andi Gani Akan Berubah Jadi Relawan Ganjar

Nasional
KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Korvet Pertama Pabrikan Lokal

KRI Bung Karno-369 Jadi Kapal Korvet Pertama Pabrikan Lokal

Nasional
Cerita Ganjar soal Ponselnya yang Eror Setelah Ia Diumumkan sebagai Capres PDI-P

Cerita Ganjar soal Ponselnya yang Eror Setelah Ia Diumumkan sebagai Capres PDI-P

Nasional
Argumen KPK Tolak Diperiksa Ombudsman Dinilai Keliru

Argumen KPK Tolak Diperiksa Ombudsman Dinilai Keliru

Nasional
Kemenaker dan Stakeholders Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Kemenaker dan Stakeholders Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja

Nasional
Sebulan Tak Bisa Akses Data Pencalegan, Bawaslu Siap Laporkan KPU ke DKPP

Sebulan Tak Bisa Akses Data Pencalegan, Bawaslu Siap Laporkan KPU ke DKPP

Nasional
Ganjar Cerita soal Disabilitas dari Pangandaran yang Datang ke Rumahnya di Semarang dengan Sepeda Motor

Ganjar Cerita soal Disabilitas dari Pangandaran yang Datang ke Rumahnya di Semarang dengan Sepeda Motor

Nasional
Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Alutsista Maritim Pabrikan Lokal

Megawati Ingin Indonesia Perbanyak Alutsista Maritim Pabrikan Lokal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com