Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urutan Tiga Besar Parpol Pilihan Versi Survei, Demokrat Klaim Hasil Koalisi dengan Rakyat

Kompas.com - 22/05/2021, 20:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai, keberhasilan Demokrat dalam menempati urutan ketiga berdasarkan hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) tidak terlepas dari langkah partai tersebut berkoalisi dengan rakyat.

"Pertama, publik butuh partai politik yang melakukan kerja-kerja nyata untuk rakyat. Bukan hanya sibuk berwacana apalagi sekadar melempar janji yang tidak pernah ditepati," kata Herzaky dalam keterangannya, Sabtu (22/5/2021).

Menurut dia, Partai Demokrat sejak dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak pernah berhenti bekerja untuk rakyat, baik di parlemen maupun di akar rumput atau grass root.

Ia menyebut, partainya melakukan apa yang diperlukan untuk menolong rakyat, terutama yang sedang kesulitan akibat pandemi dan bencana.

Baca juga: Survei ARSC: Elektabilitas PDI-P 15,03 Persen, Gerindra 15,03 Persen, Demokrat 14,08 Persen

"Seperti dengan program peduli dan berbagi yang secara konsisten dilakukan kader dan anggota dewan kami di seluruh pelosok Indonesia," ujarnya.

Herzaky melihat, di situlah dukungan masyarakat kemudian mengalir untuk Partai Demokrat. Untuk itu, dia menegaskan bahwa jalan yang ditempuh partainya untuk berkoalisi dengan rakyat sudah tepat.

"Jadi jalan yang kami tempuh saat ini, Demokrat berkoalisi dengan rakyat, sudah tepat," tutur dia.

Hasil survei tersebut, imbuh Herzaky juga menunjukkan bahwa publik mendukung Demokrat untuk memberikan sinyal kepada para oknum kekuasaan dan perusak demokrasi.

Ia meminta beberapa oknum yang berkuasa untuk tidak melakukan abuse of power kepada partai politik (parpol) maupun organisasi politik atau organisasi masyarakat (ormas) lainnya.

"Meskipun punya kuasa, bukan berarti oknum kekuasaan bebas berlaku tanpa mempedulikan etika, norma, dan aturan. Publik menunjukkan, mereka akan mendukung siapapun yang dizalimi dan menentang siapapun yang mencoba menggerogoti demokrasi kita," jelasnya.

Baca juga: Politisi Golkar Tak Heran Anies dan Prabowo Unggul Survei Pilpres 2024

Selain itu, Partai Demokrat juga melihat bahwa publik butuh alternatif baru di mana sebagian merasa kondisi saat ini tidak sesuai dengan harapan mereka.

"Diharapkan, Partai Demokrat dan AHY dapat memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi saat ini," terang dia.

Sebelumnya, peneliti ARSC Bagus Balghi mengungkapkan hasil survei yang dilakukan pada 26 April hingga 8 Mei 2021.

Pada salah satu hasil survei, Partai Demokrat menempati posisi ketiga jika pemilu legislatif dilakukan saat ini. Partai Demokrat memperoleh 14,80 persen responden.

Sementara, posisi pertama diduduki oleh PDI-P dengan 19,60 persen, dan Gerindra di posisi dua dengan 15,03 persen.

Posisi empat, ada Partai Golkar dengan 10,40 persen, dan Partai Keadilan Sejahtera berada di posisi lima dengan 9,10 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Jemaah Haji Asal Padang Meninggal, Jatuh Saat Tawaf Putaran Ketujuh

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Mengurus Program Makan Bergizi Gratis

Nasional
Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Densus 88 Kuntit JAM Pidsus, Hari-hari Penuh Tanya

Nasional
Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Cegah Dehindrasi, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Terbiasa Minum Oralit

Nasional
Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Tema Hari Lansia Nasional 2024 dan Sejarahnya

Nasional
Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Poin-poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Bicara Kecurangan Pemilu sampai Kritik Revisi UU MK

Nasional
Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Pidato Megawati Kritisi Jokowi, Istana: Presiden Tak Menanggapi, Itu untuk Internal Parpol

Nasional
Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Kader PDI-P Teriakkan Nama Jokowi, Saat Megawati Bertanya Penyebab Kondisi MK Seperti Saat Ini

Nasional
Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com