Hasilnya, lele mutiara memiliki tingkat keseragaman ukuran mencapai 70 sampai 80 persen.
Baca juga: Cara Bersihkan Lendir Ikan Lele, Pakai Bumbu Dapur Berikut
Joni menambahkan, lele mutiara yang telah teruji secara ilmiah maupun secara lapangan tersebut dapat diterima oleh masyarakat pembudidaya ikan lele di berbagai wilayah Indonesia, meskipun karakteristik alamnya berbeda-beda.
“Dengan kata lain, ikan lele Mutiara mampu mendukung program ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat Indonesia,” tutur Joni.
Keunggulan dari lele mutiara membuat permintaan kebutuhan induk dan benih menjadi tinggi.
Untuk itu, BRPI selaku penghasil induk unggul merasa perlu berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar induk hasil pemuliaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas.
Baca juga: Kembangkan Riset Perikanan dan Kelautan, BRSDM Siap Dukung 3 Program Prioritas KKP
Hingga saat ini, tidak kurang dari 9.000 paket calon induk, atau setara dengan sejumlah 45.000 ekor jantan dan 90.000 ekor betina, telah didistribusikan ke 217 kabupaten atau kota, dan tersebar di 31 provinsi di Indonesia.
Salah satu kolaborasi dilakukan BRPI adalah dengan Pemerintah Kabupaten Jepara.
Pada 3 April 2021, Bupati Jepara Dian Kristiandi menerima lima paket induk lele mutiara yang diserahkan langsung oleh Kepala BRPI di Pendopo Kabupaten Jepara.
Kerja sama tersebut diharapkan dapat menciptakan kemandirian benih lele mutiara di Jepara.
Baca juga: Persaingan Tarif Bus Mewah Rute dari Jakarta ke Jepara
Setelah menerima bantuan, Bupati Jepara langsung meneruskan induk lele mutiara kepada empat kelompok pembudidaya ikan, yaitu Mina Barokah, Mina Usaha Mandiri, Mina Usaha Bersama, dan Pondok Pesantren (Ponpes) Ummul Quro.
“Saya harap induk lele mutiara dari BRPI ini dapat membantu meningkatkan kemandirian benih ikan lele di Kabupaten Jepara untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya akan benih berkualitas,” tutur Dian.
Dengan demikian, lanjut dia, Jepara dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya lele.
Sementara itu, mewakili kelompok pembudidaya lele, pengasuh Ponpes Ummu Quro, Mashudi mengaku optimis, pendampingan langsung dari peneliti akan membuat lele mutiara berkembang lebih cepat dengan proses transfer teknologi yang baik.
Baca juga: Kemenko PMK: Pemerintah Beri Kesempatan Para Guru di Pondok Pesantren Ikuti Program PPPK
“Pondok pesantren memiliki potensi sebagai salah satu penggerak kekuatan ekonomi rakyat. Karena itu, melatih para santri mengenai kewirausahaan akan meningkatkan kompetensi dan daya saing santri,” kata Mashudi.
Secara khusus, lanjut dia, kewirausahaan budidaya perikanan mampu menyiapkan sumber protein bagi lingkungan pondok, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang harapannya dapat menular ke masyarakat demi kesejahteraan bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.