“Petruk itu dikira sang reformis sejati. Petualangan dia menjadi raja, banyak dikira sebuah spekulatif yang menjanjikan ketentraman. Terlebih lagi ketika negara sudah mulai kolaps, orang Jawa lalu mendewakan dongeng-dongeng. Di negeri dongeng, segalanya fantastis . Banyak hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.”
Kembali kepercakapan dengan Butet. Ketika saya tanya lagi tentang tokoh Petruk itu sama yang ada di dua buku itu, Butet mengatakan bukan. Tai Butet mengatakan, tentang Petruk ini memang “macem-macem”.
Apakah Petruk punya anak ?
“Setahu saya nggak sih,” jawab Butet.
Ketika saya tanya pada seorang wartawati yang tidak mau disebutkan namanya, ia mengatakan, “Kalau penguasa semacam Petruk itu mempunyai keturunan maka kekuasaanya akan turun-temurun.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.