Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Jokowi dan Cerita Topeng Petruk

Kompas.com - 26/03/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara vaksinasi di Padepokan Seni Bagong Kusudiardjo, Bantul, Yogyakarta, Kamis pagi, 10 Maret 2021 lalu, digelar acara penyambutan seni tari topeng petruk.

Penampilan sembilan penari berbusana tokoh wayang Petruk ini langsung viral dan jadi pembahasan ramai di media sosial sampai saat ini.

Baca juga: Jokowi Tinjau Vaksinasi Massal 517 Seniman dan Budayawan Yogyakarta

Banyak tafsiran bermunculan mengenai acara seni tari ini. Ada yang mengatakan para penari ini tampil dengan topeng Pinokio yang dikutuk menjadi hindung panjang karena berbohong. Penampilan para penari ini ditafsirkan sebagai sindiran atau parodi kepada Jokowi.

Ada yang mengatakan pemilik Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) ini, Butet Kartaredjasa, menyambut Jokowi dengan melancarkan kritik halus atau sindiran gaya Jawa kepada presiden.

“Ini cara Butet menyindir Jokowi,” ujar seorang mantan menteri kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Setelah acara ini saya kontak Butet yang sedang tidur siang di tempat tinggalnya di Yogyakarta.

“Seni tari ini menampilkan para penari bertopeng tokoh Pinokio atau Petruk?” tanya saya.

“Bukan Pinokio, tapi topeng Petruk punakawan, wong cilik,” jawab Butet.

“Tapi terserahlah bagi mereka yang sedang cari panggung politik menafsirkan menurut kemauan mereka sendiri-sendiri tentang tarian topeng Petruk itu,” kata Butet.

Tapi tokoh Petruk dalam dunia perwayangan Jawa, wayang kulit maupun wayang orang, punya hidung panjang hampir mirip dengan tokoh Pinokio yang sedang kena kutuk karena berbohong.

Lalu saya kirimkan kepada Butet berapa tulisan dari media sosial. Bunyinya seperti ini.

“Sudah wajar......kalau Jokowi ketika mengunjungi padepokan Bagong Kussudiardjo disambut oleh pasukan Pinokio berbusana adat Jawa, dan Butet Kertadjasa tentunya,” kata tulisan di medsos tersebut.

“Sambutan dengan pasukan Pinokio berbusana adat Jawa merupakan sindiran yang pas, telak dan terukur,”  lanjut tulisan itu.

Menurut Butet, kedatangan Presiden ke padepokan seni itu untuk menyaksikan acara vaksinasi covid-19 bagi para pekerja seni, budayawan dan lain-lainnya. Pagi itu, kata Butet, ada 517 seniman, budayawan dan pekerja seni lainnya.

Sekitar satu minggu sebelumnya, tutur Butet, salah seorang pembantu Presiden Jokowi, Anggit, mengkontak dirinya. Anggit bertanya apakah padepokan seni di Bantul itu bisa digunakan untuk vaksinasi yang akan disaksikan oleh Presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com