Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suciwati: Ada Pengabaian yang Serius dalam Kasus Pembunuhan Munir

Kompas.com - 17/03/2021, 05:57 WIB
Sania Mashabi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Istri Aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati, mengatakan bahwa ada tindakan pengabaian dalam proses penanganan pembunuhan suaminya.

Hal itu, kata dia, terlihat dari sikap presiden yang justru memberi jabatan pada para terduga pelaku pembunuhan Munir.

"Jadi pengabaian atas kejahatan yang serius tadi kan dalam kasus Munir soal pemufakatan jahat, dalam kasus ini dan para pelakunya dibiarkan bebas tanpa peradilan yang adil," kata Suciwati dalam diskusi daring, Selasa (16/3/2021).

"Dan bahkan dijadikan orang kepercayaannya dia. Ini hal yang jelas dan kasat mata dalam kasus Munir," ujar dia.

Baca juga: Dokumen Asli Hasil Penyelidikan TPF Munir Belum Ditemukan, Ombudsman Harap Kemensetneg Cari Solusi

Suci tidak menyebut secara spesifik siapa saja tokoh yang diangkat dalam jajaran pemerintahan yang merupakan terduga pemufakatan jahat dalam kasus meninggalnya Munir.

Namun, ia mengungkap beberapa pejabat yang diduga pernah terlibat dalam kasus pelanggaran HAM lainnya yakni Wiranto.

Adapun Wiranto diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Menko Polhukam periode 2014-2019. Ia diduga terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat tahun 1997, 1998, dan 1999.

Kemudian dia juga menyebut nama Hendropriyono yang juga pernah mendapat jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: Pollycarpus Meninggal, Pengungkapan Auktor Intelektualis Kasus Munir Tak Boleh Berhenti

Hendropriyono juga didua terlibat dalam kasus pelanggaran HAM masa lalu di Dusun Talangsari, Lampung, pada 1989.

Oleh karena itu, Suciwati merasa sia-sia untuk percaya pada pemerintahan saat ini. Ia bahkan tidak datang ketika diundang untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Suciwati merasa tak ada gunanya bertemu karena pada akhirnya tidak ada titik terang dalam semua kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.

Ia juga menilai suara korban pelanggaran HAM berat yang tidak didengar pemerintah sebagai bentuk pengabaian.

"Saya sejak awal memang tidak percaya memang ketika kita lihat bagaimana dengan itu tadi janjinya ada nawacita ketemu teman-teman aksi kamisan," ungkap Suci.

Baca juga: Laporan TPF Hilang, Suciwati Minta Ombudsman Telaah Kembali Dugaan Maladministrasi di Kemensetneg

Adapun kasus Munir terjadi pada 7 September 2004. Ia dibunuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Amsterdam.

Munir tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam pukul 08.10 waktu setempat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com