Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien 01 Rasakan Stamina Tubuh Menurun, Sakit Lima Minggu hingga Mudah Ngos-ngosan

Kompas.com - 03/03/2021, 05:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien 01 Sita Tyasutami mengaku, setelah terpapar Covid-19 dia merasakan kondisi tubuhnya menurun.

Setidaknya hal itu telah dirasakannya mulai Januari 2021.

Sita mengatakan hal tersebut saat Kompas.com melakukan wawancara khusus untuk memperingati satu tahun Covid-19 di Indonesia, Senin (1/3/2021) malam.

"Tiba-tiba mulai Januari tahun ini tuh, saya drop terus gitu. Kemarin sampai sakit empat minggu sakit. Seminggu sakit, seminggu sembuh, seminggu lagi sakit, begitu. Jadi sampai akhir Februari 2021 ini sudah lima minggu sakitnya," kata Sita kepada Kompas.com.

Baca juga: [EKSKLUSIF] Kisah Pasien 01 Covid-19 Dirawat di Ruang Isolasi 13 Hari, Diberi Jamu Saat Sembuh

Merasakan ada hal yang aneh dalam tubuhnya setelah terpapar Covid-19, Sita pun akhirnya berinisiatif untuk mengecek darah atau kondisi kesehatannya ke dokter.

Ternyata, setelah dilakukan pengecekan, ada pengentalan darah yang terjadi di tubuh Sita. Ia menjelaskan bahwa hal tersebut biasa dialami oleh penyintas Covid-19.

"Aku cek darah kan. Jadi memang ada pengentalan darah yang biasanya itu dialami oleh banyak, sepertiga atau dua pertiga dari penyintas Covid-19. Dan itu yang bikin ngos-ngosan, bikin stamina drop," jelasnya.

Selain itu, ia mengaku tidak hanya dirinya yang merasakan hal tersebut. Sang ibu, yang diketahui merupakan 'Pasien 02' Covid-19 di Indonesia juga mengalami hal serupa.

Dikatakan Sita, sang Ibu kerap mengalami lupa dalam mengingat sesuatu.

Sita Tyasutami (kanan) yang merupakan pasien 01 Covid-19 Indonesia, sedangkan Maria Darmaningsih (tengah) adalah pasien 02.Instagram @sitatyasutami Sita Tyasutami (kanan) yang merupakan pasien 01 Covid-19 Indonesia, sedangkan Maria Darmaningsih (tengah) adalah pasien 02.

Baca juga: [EKSKLUSIF] Saat Sita Tyasutami Baru Tahu Jadi Pasien 01 Covid-19 Setelah Diumumkan Jokowi

Sementara itu, Sita mengaku bahwa mulai Januari ini, dia tak bisa berlama-lama dalam berdiskusi atau berbicara di hadapan umum.

"Nih kalau ngobrol lama-lama juga bentar lagi ngos-ngosan ini. Jadi baru sekarang justru mulai merasakan ada efek-efeknya itu," ujar dia.

Oleh karena mengalami hal seperti efek samping setelah terpapar Covid-19, ia pun menduga dirinya terkena Long Covid atau gejala sisa yang muncul setelah pasien dinyatakan sembuh.

Melihat berita Kompas.com, pada Kamis (3/12/2020), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan, fenomena long covid sebagian besarnya ditemukan pada mantan pasien atau survivor Covid-19 dengan gejala sedang, berat, dan kritis.

Baca juga: Satu Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia: Kilas Balik Kisah Pasien 01 dan 02

"Sebagian besar kasus ditemukan pada gejala sedang, berat, hingga kritis. Meskipun kita di Indonesia belum punya datanya, ini akan jadi pekerjaan rumah kita untuk melihat seberapa besar long covid pada pasien pasca-Covid-19," kata Agus dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19" Kamis (3/12/2020).

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada laporan fenomena long covid yang menimpa asimtomatik atau orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala.

Gejala tersebut bisa muncul selama beberapa minggu bahkan berbulan-bulan setelah sembuh dari Covid-19.

Namun, Agus menyatakan bahwa penyebab long covid bukan virus corona yang masih tersisa di dalam darah penyintas.

"Long covid bukan karena virus tersisa, tetapi kita sering sebut dengan sequelae. Dalam bahasa medis artinya gejala sisa yang muncul setelah dinyatakan sembuh," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com