Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Sensus 2020 Kesenjangan Sebaran Penduduk Tinggi, BKKBN: Tantangan Pembangunan

Kompas.com - 04/02/2021, 16:57 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan, berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, kesenjangan sebaran penduduk yang cukup tinggi menjadi tantangan pembangunan.

Menurut dia, hal tersebut salah satunya terlihat dari angka total fertility rate (kesuburan) di seluruh Indonesia berdasarkan sensus tersebut yang mencapai 2,45.

"Ketika melihat total fertility rate di seluruh Indonesia, ada kesenjangan cukup tinggi sehingga mana daerah yang harus tetap dikejar pembangunan kuantitas dan kualitas (penduduk)," kata Hasto di acara webinar tentang implikasi hasil sensus penduduk 2020 terhadap kebijakan pembangunan kependudukan, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Hasil Sensus 2020: Hanya 8,5 Persen Penduduk Indonesia Tamat Kuliah

Menurut Hasto, kesenjangan penduduk antara provinsi satu dengan yang lain di Indonesia cukup besar disparitasnya.

Tidak hanya kesenjangan dari sisi jumlah, tapi juga dari dependensi rasionya.

Kesenjangan sebaran penduduk yang cukup signifikan itu, kata dia, terjadi di Jawa dan Sumatera dengan di tempat lain.

"Kalau bicara bonus demografi, maka ada daerah yang tak jelas bonus demografinya. Sementara ada daerah yang sudah lewat bonus demografinya," kata dia.

Baca juga: Kepala BKKBN: Hasil Sensus Penduduk 2020, RI Masuki Periode Terbaik Bonus Demografi

Ia mencontohkan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dependensi rasio antara penduduk produktif dengan yang tidak produktifnya tidak jelas sehingga apakah bisa mencapai bonus demografi atau tidak turut tak jelas.

Di NTT, kata dia, angka fertility rate-nya adalah 3,3. Sedangkan daerah lain ada yang kurang dari 2,1 seperti Yogyakarta, dan Jawa Timur yang mendekati 2.

Hasto mengatakan, hal tersebut menunjukkan kesenjangan yang cukup tinggi.

Di daerah terluar, penduduk miskin, angka fertility rate-nya tinggi meskipun jumlah penduduknya tidak banyak.

Baca juga: Sensus Penduduk 2020: Jumlah Laki-laki Lebih Banyak daripada Perempuan

Hasto menjelaskan, dalam konsep pembangunan untuk dapat mengatasi kesenjangan sebaran penduduk itu bisa mengedepankan asas keadilan, tetapi target nasional dalam angka juga harus dikejar.

Oleh karena itu pihaknya pun berupaya dengan mengeluarkan kebijakan bagaimana memberikan akses pemerataan pelayanan dan mengejar target nasional yang ditetapkan, termasuk penurunan stunting.

"Maka BKKBN harus mencermati seperti apa daerah-daerah yang sudah aging population, seperti di Yogyakarta yang mestinya sudah mengalami bonus demografi sejak kemarin tapi sekarang sudah terlambat bonus demografinya," ucap dia.

Baca juga: Sensus Penduduk, Populasi Jabar Mencapai 48,27 Juta Jiwa

Pada 21 Januari 2021 Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis sensus penduduk 2020 dan berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa jumlah penduduk Indonesia per September 2020 ada sebanyak 270,2 juta jiwa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com