Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Varian Baru Virus Corona, Ditemukan di Inggris dan Diantisipasi Indonesia...

Kompas.com - 30/12/2020, 08:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia saat ini tengah mengantisipasi penyebaran dan penularan varian baru virus corona B117 yang ditemukan di Inggris. Indonesia pun mempelajari varian baru virus ini agar dapat mengantisipasinya.

Varian baru virus penyebab Covid-19 ini disebut dapat menyebar lebih cepat dari mutasi virus corona yang ada sebelumnya.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus Covid-19 di Inggris hingga 13 Desember 2020 sebanyak 1.108 kasus dengan varian baru ini yang diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.

Baca juga: Saat Indonesia Larang Sementara Kedatangan WNA akibat Varian Baru Virus Corona...

Berikut empat fakta seputar varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris, yang kini diantisipasi Indonesia.

1. Lebih cepat menular

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus corona ini lebih cepat menular dari mutasi virus corona sebelumnya.

Penularan varian baru ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, varian baru ini tidak lebih mematikan.

"Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi, dalam talkshow BNPB, Selasa (29/12/2020).

Baca juga: IDI: Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris 71 Persen Lebih Menular

Zubairi mengatakan, bukti cepatnya penularan varian baru ini akan terlihat dari kenaikan kasus Covid-19 di Inggris dalam 2 Minggu terakhir. Selain itu, varian baru virus corona ini sudah menyebar di sejumlah negara di luar Inggris.

"Sudah (ditemukan) di Belanda, Australia , Denmark, Italia, Singapura, Islandia, dan Jerman," ujar Zubairi.

2. Bisa dideteksi PCR

Varian baru virus corona ini dapat dipastikan bisa dideteksi melalui tes polymerase chain reaction (PCR).

Zubairi menjelaskan, tes PCR dapat mendeteksi tiga bagian dari virus, sehingga varian baru virus corona ini tetap bisa dideteksi melalui PCR.

"Mungkin gampangnya kalau virus itu dianggap orang, kepala bajunya sama kakinya, nah ini sekarang virusnya ganti baju tetapi masih bisa dideteksi kepala dengan PCR," ucap Zubairi.

Baca juga: IDI: Varian Baru Virus Corona Bisa Dideteksi Lewat PCR

Pernyataan Zubairi ini sekaligus membantah kabar hoaks di media sosial yang menyebutkan varian baru Covid-19 ini tidak bisa dideteksi melalui PCR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com