JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia saat ini tengah mengantisipasi penyebaran dan penularan varian baru virus corona B117 yang ditemukan di Inggris. Indonesia pun mempelajari varian baru virus ini agar dapat mengantisipasinya.
Varian baru virus penyebab Covid-19 ini disebut dapat menyebar lebih cepat dari mutasi virus corona yang ada sebelumnya.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus Covid-19 di Inggris hingga 13 Desember 2020 sebanyak 1.108 kasus dengan varian baru ini yang diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.
Baca juga: Saat Indonesia Larang Sementara Kedatangan WNA akibat Varian Baru Virus Corona...
Berikut empat fakta seputar varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris, yang kini diantisipasi Indonesia.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, varian baru virus corona ini lebih cepat menular dari mutasi virus corona sebelumnya.
Penularan varian baru ini bisa mencapai 71 persen lebih cepat. Namun, varian baru ini tidak lebih mematikan.
"Kita lihat virus yang baru ini menular jauh lebih cepat 71 persen dari virus sebelumnya. Itu yang harus kita ingat. Para ahli juga yakin memang virus B117 mudah menular, namun tidak lebih mematikan," kata Zubairi, dalam talkshow BNPB, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: IDI: Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris 71 Persen Lebih Menular
Zubairi mengatakan, bukti cepatnya penularan varian baru ini akan terlihat dari kenaikan kasus Covid-19 di Inggris dalam 2 Minggu terakhir. Selain itu, varian baru virus corona ini sudah menyebar di sejumlah negara di luar Inggris.
"Sudah (ditemukan) di Belanda, Australia , Denmark, Italia, Singapura, Islandia, dan Jerman," ujar Zubairi.
Varian baru virus corona ini dapat dipastikan bisa dideteksi melalui tes polymerase chain reaction (PCR).
Zubairi menjelaskan, tes PCR dapat mendeteksi tiga bagian dari virus, sehingga varian baru virus corona ini tetap bisa dideteksi melalui PCR.
"Mungkin gampangnya kalau virus itu dianggap orang, kepala bajunya sama kakinya, nah ini sekarang virusnya ganti baju tetapi masih bisa dideteksi kepala dengan PCR," ucap Zubairi.
Baca juga: IDI: Varian Baru Virus Corona Bisa Dideteksi Lewat PCR
Pernyataan Zubairi ini sekaligus membantah kabar hoaks di media sosial yang menyebutkan varian baru Covid-19 ini tidak bisa dideteksi melalui PCR.