JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta para ahli di Kementerian Kesehatan untuk mempelajari munculnya virus corona yang disebut telah bermutasi menjadi varian baru.
"Kami meminta para ahli Kemenkes untuk mempelajari strain (baru virus corona) karena ini harus dilakukan kajian secara scientific," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (25/12/2020).
Budi mengaku telah menerima berita terkait adanya varian baru virus corona tersebut.
Baca juga: Menkes: Usahakan Tetap Tinggal di Rumah Selama Liburan
Namun, ia meminta publik untuk tidak terburu-buru menolak atau menerima kebenaran kabar tersebut.
Sebab, kata Budi, kabar soal varian baru itu merupakan hal yang sangat teknis dan bersifat kedokteran sehingga mesti dikonsultasikan kepada para ahli.
"Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan apa sebenarnya yang terjadi," ujar Budi.
Baca juga: Masyarakat Diingatkan Waspada Varian Baru Virus Corona
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, terkait isu tersebut lebih baik mengedepankan komunikasi positif yang tidak menakut-nakuti.
"Komunikasi positif yang tidak menakuti-nakuti orang, tetapi membuat orang menjadi care terhadap 3M itu jauh lebih penting dan lebih baik daripada kita mengangkat isu ini," ujar dia.
Adapun varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara. Varian baru penyebab penyakit Covid-19 itu diberi nama "VUI-202012/01".
Varian baru virus ini disebut bisa menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.
Baca juga: Menrisktek Ingatakan Penyebaran Virus Covid-19 Varian Baru Asal Inggris Sangat Cepat
Hingga 13 Desember 2020, telah terkonfirmasi setidaknya 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.
Meski belum ada bukti bahwa strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, namun kasus yang disebabkan varian baru terus meningkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.