Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Akan Gelar Konvensi Capres 2024, Pengamat: Semoga Ditiru Partai Lain

Kompas.com - 12/11/2020, 10:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengajar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, konvensi calon presiden 2024 yang akan digelar Partai Nasdem dua tahun mendatang merupakan ide bagus.

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa Partai Nasdem menginginkan seorang calon presiden terbaik.

"Ini ide yang bagus sekali, artinya memang Nasdem coba mendapatkan calon presiden terbaik, dan itu seharusnya bisa ditiru oleh partai-partai lainnya," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Surya Paloh: 2 Tahun ke Depan Nasdem Gelar Konvensi Capres 2024

Konvensi seperti ini pernah dilakukan oleh Partai Demokrat pada 2013 untuk capres 2014.

Namun, pada pelaksanaannya, yang memenangkan konvensi tersebut justru tidak dicalonkan sebagai capres.

Hendri menilai, kala itu kemungkinan disebabkan adanya subyektifitas petinggi partai yang berakibat pemenang konvensi tidak dicalonkan menjadi capres.

Ketika ditanya apakah hal ini akan terulang pada konvensi Nasdem, ia berpendapat, Nasdem dapat melihat Golkar yang tetap menjalankan hasil konvensi meski kalah.

"Tapi lihat saat ini, Golkar menjadi salah satu partai yang dewasa. Jadi artinya tidak punya tokoh sentral. Siapa pun bisa jadi ketua partai dan petinggi partai," kata dia.

Baca juga: Fraksi Nasdem akan Kembali Usulkan RUU PKS Masuk Prolegnas Prioritas 2021

Di sisi lain, Hendri juga melihat adanya kelemahan dari konvensi. Menurut dia, terkadang peserta atau pemilih dari konvensi itu adalah internal partai politik.

"Sehingga popularitas dan elektabilitasnya itu di level partai. Sementara pasti akan di-compare dengan apa yang ada di masyarakat," ucap dia. 

Ia juga mengatakan, selama ini konvensi memiliki dua tujuan. Pertama, menjaring keinginan partai politik atau memuluskan keinginan internal parpol.

Kedua, parpol tersebut memang benar-benar ingin menjaring aspirasi publik. Menurut Hendri, jika sudah bertujuan subyektif untuk memuluskan keinginan internal parpol, pemenang konvensi sudah pasti adalah orang yang ditunjuk dan diinginkan parpol itu sendiri.

"Ini sih gak fair menurut saya, tetapi saya lihat sekarang Nasdem sedang tumbuh. Beliau (Surya Paloh) bisa lihat tokoh-tokoh potensial," kata dia.

Baca juga: Nasdem Wacanakan Ambang Batas Parlemen Jadi 7 Persen, Ketum PKPI: Sebaiknya Malah Turun

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, partainya akan menggelar konvensi calon presiden Republik Indonesia 2024.

"Untuk itulah, dalam waktu dua tahun ke depan, Partai Nasdem akan menggelar konvensi calon presiden Republik Indonesia 2024," kata Surya dalam pidatonya pada HUT kesembilan Partai Nasdem secara virtual, Rabu (11/11/2020).

Surya menjelaskan, konvensi capres 2024 dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi para anak bangsa di luar partai politik yang memiliki kapasitas dan kualitas untuk memimpin bangsa dan negara dalam amanat konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah Ke PSI, Berdampak Ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Hakim MK Singgung Timnas di Sidang Pileg: Kalau Semangat kayak Gini, Kita Enggak Kalah 2-1

Nasional
Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com