Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merespons Kajian Potensi Tsunami, FKIP UNS Kupas Soal Mitigasi Bencana lewat Webinar

Kompas.com - 08/11/2020, 13:57 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Menanggapi hal itu, Kepala Pusat Penelitian (Puslit) Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengatakan, pentingnya para praktisi untuk terus mengedukasi masyarakat melalui komunikasi sains yang sederhana. Misalnya, mengaitkannya dengan budaya yang telah mengakar di masyarakat semata-mata agar tidak terjadi disinformasi. 

“Cara ini dipakai agar informasinya lebih mudah diterima masyarakat,” tutur Eko.

Masyarakat di Indonesia, bagi Eko memang beragam. Ada hal-hal yang masih menjadi kepercayaan dan membudaya, seperti beberapa daerah yang masih mengkaitkan gempa besar dan tsunami dengan Poseidon dan Dewa yang ada di laut.

Baca juga: Lagu Pelangi sampai Legenda Nyi Roro Kidul demi Mitigasi Bencana

Pola komunikasi sains akan menjadi dasar sebagai penguat legenda yang beredar di masyakat. Dengan begitu, masyarakat akan memiliki pemahaman yang benar. Mereka juga akan merasa budaya yang dipercayainya memang punya bukti nyata.

“Contohnya, bencana tsunami yang digambarkan dalam serat Sri Nata dalam Babad Tanah Jawi,” sambungnya.

Eko menjelaskan, terjadinya gempa di pantai selatan Jawa telah digambarkan melalui syair sebuah tembang atau lagu dalam babad tersebut. Hal itu memang sudah dipercaya masyarakat juga.

Toya minggah ngawiyat .Apan kadya amor mina toyanipun. Semana datan winarna Ratu kidul duk miyarsi. Artinya, air naik ke angkasa. Bahkan, seperti bercampur dengan ikan airnya. Pada saat itu tidak dikisahkan Ratu Kidul saat mendengarnya,” paparnya.

Menurut Eko, hal itu memang menggambarkan bahwa jalur subduksi Selatan Jawa dapat menghasilkan gempa tsunami raksasa. Dengan memberi pemahaman sains, maka masyarakat akan merekamnya dalam wujud warisan budaya benda dan tak benda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com