JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak merasa terancam dengan upaya menghadirkan kembali Partai Masyumi.
Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan, masyarakat sudah mengetahui jejak rekam para deklator Partai Masyumi saa ini. Menurut Arsul, di antara deklator juga terdapat tokoh dari PPP.
"Pada umumnya sudah sama-sama dan saling tahu, maka kami yang di PPP tidak melihat kelahiran Partai Masyumi ini sebagai ancaman atau saingan terhadap PPP," kata Arsul kepada Kompas.com, Minggu (8/11/2020).
Baca juga: Waketum: PAN Tak Terganggu Kembali Aktifnya Partai Masyumi
Arsul mengatakan, pihaknya tidak melihat Partai Masyumi sebagai ancaman karena sudah meyakini bahwa suara umat Islam di PPP sudah terkonsolidasi pada Pemilu 2019 lalu.
Saat itu, kata dia, PPP mengalami persoalan yang mengguncang internal, yakni kasus hukum yang menimpa Ketua Umum saat itu Romahurmuziy.
Kasus tersebut terjadi sebulan sebelum Pemilu dilaksanakan. Ditambah lagi, adanya perselisihan internal partai selama dua tahun lebih.
"Namun PPP masih mampu meraup lebih dari 6,3 juta suara dan lolos ambang batas parlemen. Ini artinya ada pemilih PPP yang loyal, dalam keadaan negatif saja, masih loyal dengan PPP," kata dia.
Oleh karena itu, kehadiran Partai Masyumi maupun Partai Ummat yang didirikan Amien Rais, dinilainya bukan masalah yang akan kembali mengguncang PPP.
Sebab, kata dia, PPP sudah melewati badai sebelumnya sehingga saat ini memiliki kesempatan luas untuk meyakinkan kalangan Islam dan segmen lainnya.
"Justru PPP yang sudah melewati badai punya kesempatan luas untuk meyakinkan kalangan Islam dan segmen lainnya untuk melihat PPP sebagai harapan masa depan ketimbang partai baru yang lahir dari perpecahan partai yang sudah ada," kata dia.
Diberitakan, bertepatan dengan tasyakuran Hari Ulang Tahun ke-75 Partai Masyumi, sejumlah tokoh islam mendeklarasikan kembali aktifnya partai tersebut pada Sabtu (7/11/2020).
Deklarasi ini dilangsungkan secara virtual dan dihadiri sejumlah tokoh Islam, di antaranya Ketua Persiapan Pendirian Partai Islam Ideologis (Masyumi Reborn) Masri Sitanggang, mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, dan deklarator Partai Ummat Amien Rais.
Adapun kegiatan deklarasi ditandai dengan pembacaan naskah deklarasi oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha -usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A Cholil Ridwan.
Baca juga: Partai Masyumi Dideklarasikan, Golkar: Kami Tak Terpengaruh
"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan Masyumi," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual, Sabtu.
Cholil berjanji, melalui Partai Masyumi, ajaran dan hukum Islam akan berjalan di Indonesia.
“Semoga Allah meridhoi perjuangan Masyumi hingga meraih kemenangan di Indonesia,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.