Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fidel Ali

Fidel Ali, eks jurnalis, karyawan swasta, pemerhati sosial, dan penyuka musik metal serta berkendara sepeda motor.

Auktor Intelektualis, Hantu yang Tidak Pernah Diungkap Pemerintah...

Kompas.com - 12/10/2020, 09:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Bayu Galih

MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyebutkan, ada "aktor intelektual" dalam demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang disahkan DPR saat Indonesia berada dalam kondisi pandemi Covid-19.

Pernyataan mantan Ketua Tim Pemenangan pasangan Prabowo Subianto – Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014 itu mengingatkan memori tentang istilah "aktor intelektual".

Istilah “aktor intelektual” belum jelas definisi dari mana. Sederhananya, aktor berarti pelaku dan intelektual bermakna "otak". Jadi, dapat berarti aktor intelektual ini mengacu kepada otak atau pelaku di balik suatu peristiwa.

Baca juga: Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja, 3.862 Orang Ditangkap Polisi

Meskipun, penggunaan kata yang lebih tepat adalah "auktor intelektualis", yang merupakan terjemahan dari "auctor intellectualis".

Kata "auctor" di sini lebih dekat kepada "author" atau penulis, sehingga merujuk kepada penggunaan kata untuk orang yang merancang jalannya cerita.

Penulis tidak akan membahas definisi "auktor intelektualis" secara keilmuan, karena bukan bidangnya.

Kembali ke auktor intelektualis, istilah ini populer di Indonesia pasca-Reformasi 1998, ketika itu demo tak henti-henti disuarakan mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal agenda reformasi dan mengkritisi kebijakan pemerintah.

Baca juga: 32 Federasi Buruh Bahas Pidato Jokowi Sekaligus Langkah Selanjutnya

Bukan hanya terkait demo, terkadang istilah auktor intelektualis juga dituding berada di balik peristiwa yang melibatkan tokoh sentral, misal penganiayaan terhadap seorang tokoh. Kadang juga disebut dalam suatu kasus besar, auktor intelektualis di balik megakorupsi, misalnya.

Menurut catatan penulis, pemerintah tidak pernah mengungkap siapa auktor intelektualis yang dimaksud.

Kecurigaan pun muncul, apakah mereka sudah ditangkap secara diam-diam, apakah pemerintah hanya menggertak lawan politik, ataukah mereka tokoh fiksi yang dibuat - buat pemerintah untuk mengalihkan perhatian? Bisa saja.

Setali tiga uang dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut aksi demo penolakan UU Cipta Kerja ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu.

Baca juga: Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja, Mahfud: Pemerintah Akan Proses Hukum Penunggang Aksi Anarkistis

Pernyataan ini kembali lagi membuat framing terhadap aksi tersebut, lagi – lagi tanpa bukti siapa yang dimaksud.

Terlalu dini menyebut aksi demo buruh, mahasiswa, pelajar terkait UU Cipta Kerja ada auktor intelektualis dan penunggangnya.

Kenyataannya, tidak ada tokoh politik yang membuat pernyataan atau klaim terkait demo tersebut, tidak ada tokoh politik yang memimpin demo tersebut, setidaknya hingga saat ini tidak diketahui siapa pemimpin sentral demo tersebut.

Adapun yang terjadi adalah pernyataan dari masing-masing perwakilan, mulai dari BEM Seluruh Indonesia, serikat buruh, civil society, pemuka agama hingga pengamat politik dan hukum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

Nasional
Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

Nasional
Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

Nasional
Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Hakim MK Ceramahi Kuasa Hukum Partai Aceh karena Telat Revisi Permohonan

Nasional
Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Beri Pesan ke Timnas U-23, Wapres: Lupakan Kekalahan dari Uzbekistan, Kembali Semangat Melawan Irak

Nasional
KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

KPK Sebut Bupati Mimika Akan Datang Menyerahkan Diri jika Punya Iktikad Baik

Nasional
Jokowi: 'Feeling' Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Jokowi: "Feeling" Saya Timnas U-23 Bisa Masuk Olimpiade

Nasional
Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Tolak PKS Merapat ke Prabowo, Gelora Diduga Khawatir soal Jatah Kabinet

Nasional
PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

PKS Pertimbangkan Wali Kota Depok Maju Pilkada Jabar

Nasional
Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Jemaah Umrah Indonesia Diizinkan Masuk Arab Saudi Lebih Cepat

Nasional
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diprediksi Mirip Periode Kedua Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com