Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Kita Tak Miliki Banyak Pilihan Selain Protokol Kesehatan

Kompas.com - 02/10/2020, 12:35 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain menjalankan protokol kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf dalam sambutan Dies Natalis Universitas Mataram ke-58 pada Jumat (2/10/2020) secara daring.

"Kita tidak memiliki banyak pilihan selain menjalankan dan menegakkan protokol pencegahan Covid-19 secara disiplin dan tanpa terkecuali," ujar Ma'ruf.

Ia mengatakan, hingga saat ini, pandemi Covid-19 yang terjadi di Tanah Air bahkan di seluruh dunia, belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Baca juga: Ridwan Kamil: Depok Sumbang 60-70 Persen Kasus Covid-19 di Bodebek

Dengan demikian, penerapan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pun wajib dilakukan selagi menunggu vaksin.

"Saya ingin mengingatkan kita sekalian bahwa pandemi Covid-19 yang kita alami saat ini masih jauh dari kata akhir. Sementara menunggu penemuan obat yang tepat, serta pemberian vaksin bagi seluruh masyarakat dunia, kita tidak punya pilihan (selain protokol kesehatan)," kata Ma'ruf.

Baca juga: Kemenko PMK: Pandemi Covid-19 Berikan Dampak Psikologis Masyarakat

Ia juga berharap pihak Universitas Mataram dapat turut berperan dalam upaya penegakan protokol pencegahan Covid-19 tersebut.

Minimal, kata dia, memastikan seluruh unsur di universitas tersebut patuh dengan protokol kesehatan sehingga memberikan contoh di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Adapun per 1 Oktober 2020, total Covid-19 di Tanah Air telah mencapai 291.182 orang.

Dari jumlah tersebut sebanyak 218.487 orang dinyatakan sembuh dan 10.856 orang dinyatakan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com