Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Kalau Penularan Covid-19 Tak Terkontrol, Sistem Kesehatan Bisa Kolaps

Kompas.com - 18/09/2020, 16:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Eka Ginanjar mengingatkan masyarakat bahwa jumlah kematian warga dan tenaga kesehatan akibat Covid-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia.

Apabila kasus penularan semakin tidak terkontrol di masyarakat akan berakibat kolapsnya sistem kesehatan.

"Kasus penularan Covid-19 yang tak terkontrol dapat berakibat kolapsnya sistem kesehatan," ujar Eka sebagaimana dikutip dari siaran pers IDI, Jumat (18/9/2020).

"Ini ditandai dengan tingginya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan sulitnya mencari tempat perawatan," tuturnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Masih Lama, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Akibatnya, korban pasien Covid-19 meningkat yang disertai dengan peningkatan angka kematian pasien Non-Covid-19.

Oleh karena itu, Eka kembali mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Tugas kami para tenaga kesehatan tidak akan ada artinya tanpa peran serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar dia.

Eka menyebut protokol kesehatan sangat sederhana dan mudah diikuti, yakni dengan perilaku 3M atau mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan benar.

Jika sudah dilakukan secara konsisten, maka tingkat penularan dan kematian di semua lapisan dapat ditekan sebagaimana halnya di negara lain.

"Studi ilmiah yang dipublikasikan di The Lancet menyebutkan bahwa penggunaan alat pelindung diri dalam protokol kesehatan sangat membantu mencegah penularan Covid-19," ujar Eka.

"Kemudian, dengan menjaga jarak sejaug sekurangnya satu meter, dapat mencegah penularan hingga 82 persen," kata dia.

Baca juga: 117 Dokter Meninggal Terpapar Covid-19, IDI: Masyarakat Masih Abai

Kemudian, penggunaan masker sesuai standar dapat mencegah penularan hingga 85 persen.

Sementara itu, penggunaan face shield saja hanya mencegah hingga 78 persen.

"Namun akan lebih baik lagi apabila selain menggunakan masker juga sekaligus face shield," ucap Eka.

Sebelumnya, Ketua Umum Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, jumlah kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat Covid-19 semakin meningkat tajam.

Baca juga: Satgas: Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan Sebaiknya yang Mendidik

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI hingga 17 September 2020 pukul 14.00 WIB, ada tambahan dua dokter yang meninggal dunia.

"Sehingga saat ini total 117 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19," ujar Adib sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Mitigasi IDI, Jumat (18/9/2020).

"Angka kematian dokter yang semakin cepat dan tajam ini menunjukkan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan," kata Adib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com