Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Covid-19 Masih Lama, Masyarakat Diminta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

Kompas.com - 18/09/2020, 16:09 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan walaupun vaksin untuk Covid-19 sedang dikembangkan saat ini.

Pakar Kesehatan Masyarakat Ede Surya Darmawan mengatakan, vaksin untuk Covid-19 membutuhkan proses yang sangat lama sehingga satu-satunya cara adalah dengan menerapkan protokol kesehatan agar bisa terhindar.

Salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan adalah memakai masker.

"Yang harus dipahami, vaksin memang upaya untuk membangun imunitas tubuh melalui program vaksinasi, tapi dalam prosesnya pengembangan vaksin tidak semua berhasil. Kita tidak mengharapkan vaksin Covid-19 gagal, tapi uji coba juga butuh waktu," kata Ede dalam talkshow di BNPB, Jumat (18/9/2020).

Baca juga: Strategi Pemberian Vaksin Covid-19 di Indonesia, Target 70 Persen hingga Herd Immunity

Ede mengatakan, apabila vaksin yang tengah dikembangkan tersebut selesai Februari, maka itu baru menyelesaikan satu proses saja.

Sebab, setelah itu masih ada proses lainnya seperti review, perizinan, sampai bisa diproduksi secara massal.

"Untuk produksi banyak mencapai 80 persen penduduk Indonesia sama dengan 200 juta, itu juga butuh waktu, paling cepat pertengahan tahun depan dan belum tentu kita dapat duluan. Karena pasti yang dokter, petugas medis diprioritaskan, karena mereka yang terus menerus berhadapan dengan pasien," kata Ede.

Jika menunggu vaksin, kata Ede, maka bisa diperhitungkan berapa banyak lagi kasus Covid-19 di Tanah Air akan bertambah.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 3.891, Kini Ada 236.519 Kasus Covid-19 di Indonesia

Apabila pandemi masih berlangsung 9 bulan lagi, kata dia, maka diperkirakan akan ada 90 putaran penambahan kasus lagi.

Jika saat ini setiap tiga hari kasus berjumlah 10.000, maka 90 putaran dikali 10.000 sehingga akan ditemukan 900.000 kasus baru.

"Pertanyaannya, apakah kita mau jadi salah satu di dalamnya? Jadi mari sama-sama disiplin terapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker salah satunya," kata dia.

Menurut Ede, mengenakan masker merupakan sebuah tindakan proteksi yang wajib dilakukan semua orang dalam menghadapi pandemi ini.

Ia pun berharap pemerintah tak bosan mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan utamanya adalah mengenakan masker.

Baca juga: Pakar: Masyarakat Diharapkan Sadar Tak Mengenakan Masker adalah Salah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com