Apabila kasus penularan semakin tidak terkontrol di masyarakat akan berakibat kolapsnya sistem kesehatan.
"Kasus penularan Covid-19 yang tak terkontrol dapat berakibat kolapsnya sistem kesehatan," ujar Eka sebagaimana dikutip dari siaran pers IDI, Jumat (18/9/2020).
"Ini ditandai dengan tingginya tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dan sulitnya mencari tempat perawatan," tuturnya.
Akibatnya, korban pasien Covid-19 meningkat yang disertai dengan peningkatan angka kematian pasien Non-Covid-19.
Oleh karena itu, Eka kembali mengajak masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Tugas kami para tenaga kesehatan tidak akan ada artinya tanpa peran serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan," ujar dia.
Eka menyebut protokol kesehatan sangat sederhana dan mudah diikuti, yakni dengan perilaku 3M atau mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan dengan benar.
Jika sudah dilakukan secara konsisten, maka tingkat penularan dan kematian di semua lapisan dapat ditekan sebagaimana halnya di negara lain.
"Studi ilmiah yang dipublikasikan di The Lancet menyebutkan bahwa penggunaan alat pelindung diri dalam protokol kesehatan sangat membantu mencegah penularan Covid-19," ujar Eka.
"Kemudian, dengan menjaga jarak sejaug sekurangnya satu meter, dapat mencegah penularan hingga 82 persen," kata dia.
Kemudian, penggunaan masker sesuai standar dapat mencegah penularan hingga 85 persen.
Sementara itu, penggunaan face shield saja hanya mencegah hingga 78 persen.
"Namun akan lebih baik lagi apabila selain menggunakan masker juga sekaligus face shield," ucap Eka.
Sebelumnya, Ketua Umum Tim Mitigasi PB IDI Adib Khumaidi mengatakan, jumlah kematian dokter dan tenaga kesehatan Indonesia akibat Covid-19 semakin meningkat tajam.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Tim Mitigasi PB IDI hingga 17 September 2020 pukul 14.00 WIB, ada tambahan dua dokter yang meninggal dunia.
"Sehingga saat ini total 117 dokter di Indonesia yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19," ujar Adib sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Mitigasi IDI, Jumat (18/9/2020).
"Angka kematian dokter yang semakin cepat dan tajam ini menunjukkan masyarakat masih abai terhadap protokol kesehatan," kata Adib.
Lebih lanjut, dia pun menyampaikan bahwa Tim Mitigasi IDI mewakili seluruh tenaga kesehatan di Indonesia memahami bahwa ada kebutuhan ekonomi yang juga perlu diperhatikan.
Namun, pihaknya meminta masyarakat sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas keseharian.
"Hal ini bukan hanya untuk keselamatan para tenaga kesehatan, namun juga keselamatan diri mereka sendiri dan orang-orang disekitar," ucap Adib.
Sementara itu, pemerintah menyatakan bahwa penularan virus corona masih terjadi, sehingga terjadi penambahan pasien Covid-19 dalam jumlah cukup tinggi.
Berdasarkan data hingga Jumat ini pukul 12.00 WIB, terdapat 3.891 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hal itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 236.519 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/18/16283351/idi-kalau-penularan-covid-19-tak-terkontrol-sistem-kesehatan-bisa-kolaps