Selanjutnya, pada 9 Mei 2020, tercatat ada 533 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam. Lalu pada 13 Mei tercatat penambahan 689 pasien positif Covid-19 dalam sehari.
Pada 21 Mei 2020, terjadi penambahan kasus harian mencapai 973 kasus.
Setelah itu, penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi tercatat mencapai ribuan dalam sehari. Salah satunya terjadi pada 2 Juli 2020 yang mana tercatat penambahan 1.624 kasus baru dalam 24 jam.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.624, Total Ada 59.394 Kasus Covid-19 di Indonesia
Kemudian, sepekan setelahnya, penambahan kasus harian bahkan sudah tembus di angka 2.000-an kasus.
Tepatnya pada 9 Juli 2020, ada 2.657 kasus baru Covid-19 dalam sehari.
Memasuki bulan Agustus, jumlah penambahan kasus harian tertinggi kembali meningkat. Bahkan, kondisi tersebut terjadi dalam kurun waktu sepekan.
Pertama, pada 27 Agustus 2020 tercatat ada 2.719 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam. Berikutnya, pada 28 Agustus 2020 tercatat ada 3.003 kasus Covid-19 yang terjadi selama 24 jam.
Terakhir pada 29 Agustus 2020, ada 3.308 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam satu hari.
Angka penambahan kasus baru pada 29 Agustus lalu tercatat merupakan yang tertinggi selama enam bulan pandemi.
Baca juga: Bertambah 3.308, Indonesia Kembali Catat Rekor Kasus Harian Covid-19
Catatan capaian jumlah tes Covid-19
Selama enam bulan Pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo tercatat telah memberikan tiga kali instruksi untuk target pemeriksaan Covid-19.
Pemeriksaan yang dimaksud menggunakan spesimen atau sampel yang diambil dari individu kemudian diperiksa dengan metode real time polymarase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
Pada Maret, jumlah tes Covid-19 masih berada di bawah angka 10.000 ribu per hari. Saat itu Presiden meminta agar pemeriksaan spesimen bisa terpenuhi sebanyak 10.000 per hari.
Awalnya, target ini sulit terpenuhi. Saat itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui pemeriksaan spesimen hanya berkisar antara 6.000 - 7.000 spesimen per harinya.
Baca juga: Jokowi Akui Target Tes PCR 10.000 Spesimen per Hari Belum Tercapai
Penyebabnya, karena permasalahan terbatasnya sumber daya manusia yang bekerja di laboratorium.
Target uji spesimen sebanyak 10.000 per hari baru bisa tercapai pada 27 Mei 2020. Saat itu pemerintah melaksanakan pemeriksaan terhadap 14.313 spesimen Covid-19.
Setelah target itu terlampaui, Presiden meminta agar menaikkan target pemeriksaan spesimen sebanyak 20.000 per hari. Target itu berhasil tercapai pada 18 Juni 2020, dengan 20.650 spesimen berhasil diperiksa dalam sehari.
Kemudian, pada Juli, Presiden Joko Widodo kembali meminta jajarannya agar bisa melakukan 30.000 tes per hari.
Target itu bisa terpenuhi pada 29 Juli 2020. Saat itu terdapat 30.261 spesimen dari 17.859 orang yang diperiksa dalam sehari.
Baca juga: Lampaui Target Jokowi, 30.261 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa dalam Sehari