Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik, Catatan Rekor Kasus dan Tes Covid-19 Selama 6 Bulan...

Kompas.com - 02/09/2020, 10:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, Rabu (2/9/2020), tepat enam bulan pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. Kondisi ini terhitung sejak kasus pertama pasien positif Covid-19 diumumkan oleh pemerintah pada 2 Maret 2020.

Hingga kemarin, Indonesia mencatat total 177.571 kasus konfirmasi positif Covid-19. Kasus itu dapat bertambah lagi saat pemerintah memberikan data terbaru pada Rabu sore ini.

Ratusan ribu kasus positif tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan terhadap total sebanyak 2.270.267 spesimen yang berasal dari 1.312.477 orang.

Selain itu, jumlah kematian akibat Covid-19 selama enam bulan mencapai 7.505 orang.

Baca juga: UPDATE 1 September: Tambah 88, Pasien Meninggal akibat Covid-19 Kini 7.505

Namun, pemerintah juga mencatat sebanyak 128.057 orang telah berhasil sembuh dari Covid-19 selama enam bulan ini.

Lalu, seperti apa perjalanan data Covid-19 selama enam bulan pandemi? Berikut ini rangkuman Kompas.com:

Kasus pertama pada 2 Maret 2020

Informasi tentang kasus Covid-19 pertama yang terkonfirmasi terjadi di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Pengumuman itu dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 2 Maret 2020.

Saat itu Jokowi mengungkapkan, ada dua orang WNI yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Kilas Balik Saat Kasus Covid-19 Perdana Diumumkan di Indonesia...

Kasus ini terdeteksi setelah seorang warga Jepang dinyatakan terjangkit Covid-19 setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

"Orang Jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.

Setelah itu, kasus-kasus baru Covid-19 pun terus dilaporkan dan mulai mengalami lonjakan.

Hingga 31 Maret, total kasus Covid-19 sudah tercatat sebanyak 1.528 kasus.

Baca juga: Kilas Balik 6 Bulan Covid-19: Pernyataan Kontroversial Pejabat soal Virus Corona...

Catatan rekor penambahan kasus harian tertinggi

Selama enam bulan pandemi Covid-19, pemerintah melaporkan jumlah perkembangan kasus harian secara terus-menerus setiap hari.

Laporan itu terdiri dari penambahan kasus pasien terkonfirmasi positif, pasien yang sembuh, pasien meninggal dunia, jumlah spesimen (uji sampel), jumlah orang diperiksa hingga jumlah suspek Covid-19 yang dicatat dalam kurun waktu 24 jam.

Selain itu, disampaikan pula data Covid-19 dari 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Kaleidoskop 6 Bulan Pandemi Covid-19: Kebijakan Pemerintah Beserta Kritiknya...

Dari laporan yang disampaikan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 maupun Satuan Tugas Penanganan Covid-19, terpantau sejumlah rekor penambahan kasus harian tertinggi.

Penambahan kasus positif harian dalam jumlah tinggi terpantau sejak 1 Mei 2020. Saat itu ada 433 penambahan kasus baru Covid-19 dalam waktu 24 jam.

Ilustrasi virus corona (Covid-19)KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi virus corona (Covid-19)
Selanjutnya, pada 9 Mei 2020, tercatat ada 533 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam. Lalu pada 13 Mei tercatat penambahan 689 pasien positif Covid-19 dalam sehari.

Pada 21 Mei 2020, terjadi penambahan kasus harian mencapai 973 kasus.

Setelah itu, penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi tercatat mencapai ribuan dalam sehari. Salah satunya terjadi pada 2 Juli 2020 yang mana tercatat penambahan 1.624 kasus baru dalam 24 jam.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 1.624, Total Ada 59.394 Kasus Covid-19 di Indonesia

Kemudian, sepekan setelahnya, penambahan kasus harian bahkan sudah tembus di angka 2.000-an kasus.

Tepatnya pada 9 Juli 2020, ada 2.657 kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Memasuki bulan Agustus, jumlah penambahan kasus harian tertinggi kembali meningkat. Bahkan, kondisi tersebut terjadi dalam kurun waktu sepekan.

Pertama, pada 27 Agustus 2020 tercatat ada 2.719 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam. Berikutnya, pada 28 Agustus 2020 tercatat ada 3.003 kasus Covid-19 yang terjadi selama 24 jam.

Terakhir pada 29 Agustus 2020, ada 3.308 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam satu hari.

Angka penambahan kasus baru pada 29 Agustus lalu tercatat merupakan yang tertinggi selama enam bulan pandemi.

Baca juga: Bertambah 3.308, Indonesia Kembali Catat Rekor Kasus Harian Covid-19

Catatan capaian jumlah tes Covid-19

Selama enam bulan Pandemi Covid-19, Presiden Joko Widodo tercatat telah memberikan tiga kali instruksi untuk target pemeriksaan Covid-19.

Pemeriksaan yang dimaksud menggunakan spesimen atau sampel yang diambil dari individu kemudian diperiksa dengan metode real time polymarase chain reaction (RT-PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Pada Maret, jumlah tes Covid-19 masih berada di bawah angka 10.000 ribu per hari. Saat itu Presiden meminta agar pemeriksaan spesimen bisa terpenuhi sebanyak 10.000 per hari.

Awalnya, target ini sulit terpenuhi. Saat itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui pemeriksaan spesimen hanya berkisar antara 6.000 - 7.000 spesimen per harinya.

Baca juga: Jokowi Akui Target Tes PCR 10.000 Spesimen per Hari Belum Tercapai

Penyebabnya, karena permasalahan terbatasnya sumber daya manusia yang bekerja di laboratorium.

Target uji spesimen sebanyak 10.000 per hari baru bisa tercapai pada 27 Mei 2020. Saat itu pemerintah melaksanakan pemeriksaan terhadap 14.313 spesimen Covid-19.

Setelah target itu terlampaui, Presiden meminta agar menaikkan target pemeriksaan spesimen sebanyak 20.000 per hari. Target itu berhasil tercapai pada 18 Juni 2020, dengan 20.650 spesimen berhasil diperiksa dalam sehari.

Kemudian, pada Juli, Presiden Joko Widodo kembali meminta jajarannya agar bisa melakukan 30.000 tes per hari.

Target itu bisa terpenuhi pada 29 Juli 2020. Saat itu terdapat 30.261 spesimen dari 17.859 orang yang diperiksa dalam sehari.

Baca juga: Lampaui Target Jokowi, 30.261 Spesimen Terkait Covid-19 Diperiksa dalam Sehari

Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (6/4/2020) terkonfirmasi positif COVID-19 di Banten mencapai 187 kasus. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.ANTARA FOTO/FAUZAN Petugas medis menunjukkan alat swab spesimen saat swab test secara drive thru di halaman Laboratorium Kesehataan Daerah (LABKESDA) Kota Tangerang, Banten, Senin (6/4/2020). Berdasarkan data pemerintah hingga Senin (6/4/2020) terkonfirmasi positif COVID-19 di Banten mencapai 187 kasus. ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

Sulit pertahankan target 30.000 spesimen

Meski demikian, ternyata memenuhi target 30.000 tes sehari sulit dilakukan. Hal itu diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

"Memang target 30.000 ini cukup berat pada saat ini untuk dicapai. Rata-rata 20.000 sampai 25.000," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Wiku, tes spesimen pernah mencapai target 30.000 per hari. Namun, angka tersebut tidak dapat dipertahankan dan belakangan jumlahnya kembali menurun.

Baca juga: Target Jokowi Tes 30.000 Spesimen Sulit Dicapai, Ini Alasannya...

Jumlah tes Covid-19 di Indonesia pun masih jauh dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1:1.000 penduduk/minggu. Dengan jumlah penduduk Indonesia 260 juta jiwa, jumlah tes Covid-19 harus 267.700 setiap pekan.

Namun, Wiku mengakui, saat ini tes Covid-19 di Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari target itu. Ia menyebutkan, ada sejumlah faktor yang membuat sulitnya mencapai target ini.

Pertama, jejaring laboratorium dan alat yang dimiliki memang masih belum cukup. Untuk itu pemerintah berencana menambah kapasitas laboratorium dengan menggandeng swasta.

Kemudian, ada juga faktor sumber daya manusia (SDM).

"SDM yang memang saat ini bekerja di laboratorium jumlah tidak banyak, ini memerlukan mobilisasi dari SDM laboratorium yang lebih banyak, sehingga jam operasional laboratorium bisa tingkatkan," ucap Wiku.

Baca juga: Deretan Pejabat di Indonesia yang Terpapar Covid-19...

Catatan pasien sembuh dan meninggal

Meski jumlah kasus konfirmasi positif terus bertambah hingga 1 September 2020, pada periode yang sama pemerintah juga mencatat adanya penambahan kasus pasien sembuh setiap harinya.

Data terakhir hingga 1 September memperlihatkan, pemerintah mencatat total sebanyak 128.057 orang telah berhasil sembuh dari Covid-19 selama enam bulan pandemi.

Berdasarkan catatan Kompas.com, perkembangan jumlah pasien sembuh tercatat meningkat signifikan sejak Juni 2020. Saat itu, penambahan tertinggi pasien sembuh dari Covid-19 tercatat sebanyak 791 orang. Penambahan itu terjadi pada 25 Juni 2020.

Baca juga: Menag Minta Pengurus Lapor jika Ada Kasus Covid-19 di Pesantren

Kemudian, memasuki bulan Juli jumlah penambahan pasien sembuh secara harian semakin meningkat. Pada 19 Juli 2020 tercatat ada 2.133 pasien sembuh dalam satu hari.

Jumlah penambahan kasus sembuh secara harian pun semakin meningkat pada Agustus. Pada 23 Agustus 2020, tercatat ada 3.560 pasien sembuh dalam sehari.

Penambahan pasien sembuh tersebut menjadi yang tertinggi sejak pengumuman kasus perdana Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 24 Agustus: Rekor 3.560 Pasien Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari

Selain kasus kesembuhan, jumlah kasus pasien meninggal dunia juga mengalami penambahan selama enam bulan pandemi. Hingga 1 September 2020, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 7.505 kasus.

Dalam hitungan secara harian, penambahan pasien meninggal dunia akibat Covid-19 pada 19 Juli 2020 menjadi yang tertinggi selama pandemi, yakni sebanyak 127 kasus.

Baca juga: 127 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Pada Agustus 2020, sebenarnya tercatat jumlah penambahan kasus kematian yang cukup tinggi selama 24 jam.

Kondisi itu terjadi pada 27 Agustus 2020 yang mana terdapat 120 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com