Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik, Catatan Rekor Kasus dan Tes Covid-19 Selama 6 Bulan...

Kompas.com - 02/09/2020, 10:27 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Sulit pertahankan target 30.000 spesimen

Meski demikian, ternyata memenuhi target 30.000 tes sehari sulit dilakukan. Hal itu diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

"Memang target 30.000 ini cukup berat pada saat ini untuk dicapai. Rata-rata 20.000 sampai 25.000," kata Wiku dalam keterangan pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurut Wiku, tes spesimen pernah mencapai target 30.000 per hari. Namun, angka tersebut tidak dapat dipertahankan dan belakangan jumlahnya kembali menurun.

Baca juga: Target Jokowi Tes 30.000 Spesimen Sulit Dicapai, Ini Alasannya...

Jumlah tes Covid-19 di Indonesia pun masih jauh dari standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 1:1.000 penduduk/minggu. Dengan jumlah penduduk Indonesia 260 juta jiwa, jumlah tes Covid-19 harus 267.700 setiap pekan.

Namun, Wiku mengakui, saat ini tes Covid-19 di Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari target itu. Ia menyebutkan, ada sejumlah faktor yang membuat sulitnya mencapai target ini.

Pertama, jejaring laboratorium dan alat yang dimiliki memang masih belum cukup. Untuk itu pemerintah berencana menambah kapasitas laboratorium dengan menggandeng swasta.

Kemudian, ada juga faktor sumber daya manusia (SDM).

"SDM yang memang saat ini bekerja di laboratorium jumlah tidak banyak, ini memerlukan mobilisasi dari SDM laboratorium yang lebih banyak, sehingga jam operasional laboratorium bisa tingkatkan," ucap Wiku.

Baca juga: Deretan Pejabat di Indonesia yang Terpapar Covid-19...

Catatan pasien sembuh dan meninggal

Meski jumlah kasus konfirmasi positif terus bertambah hingga 1 September 2020, pada periode yang sama pemerintah juga mencatat adanya penambahan kasus pasien sembuh setiap harinya.

Data terakhir hingga 1 September memperlihatkan, pemerintah mencatat total sebanyak 128.057 orang telah berhasil sembuh dari Covid-19 selama enam bulan pandemi.

Berdasarkan catatan Kompas.com, perkembangan jumlah pasien sembuh tercatat meningkat signifikan sejak Juni 2020. Saat itu, penambahan tertinggi pasien sembuh dari Covid-19 tercatat sebanyak 791 orang. Penambahan itu terjadi pada 25 Juni 2020.

Baca juga: Menag Minta Pengurus Lapor jika Ada Kasus Covid-19 di Pesantren

Kemudian, memasuki bulan Juli jumlah penambahan pasien sembuh secara harian semakin meningkat. Pada 19 Juli 2020 tercatat ada 2.133 pasien sembuh dalam satu hari.

Jumlah penambahan kasus sembuh secara harian pun semakin meningkat pada Agustus. Pada 23 Agustus 2020, tercatat ada 3.560 pasien sembuh dalam sehari.

Penambahan pasien sembuh tersebut menjadi yang tertinggi sejak pengumuman kasus perdana Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.

Baca juga: UPDATE 24 Agustus: Rekor 3.560 Pasien Sembuh dari Covid-19 dalam Sehari

Selain kasus kesembuhan, jumlah kasus pasien meninggal dunia juga mengalami penambahan selama enam bulan pandemi. Hingga 1 September 2020, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 7.505 kasus.

Dalam hitungan secara harian, penambahan pasien meninggal dunia akibat Covid-19 pada 19 Juli 2020 menjadi yang tertinggi selama pandemi, yakni sebanyak 127 kasus.

Baca juga: 127 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Pada Agustus 2020, sebenarnya tercatat jumlah penambahan kasus kematian yang cukup tinggi selama 24 jam.

Kondisi itu terjadi pada 27 Agustus 2020 yang mana terdapat 120 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com