"Kalau pemilih (mencelupkan jari) berulang-ulang enggak bahaya pak?" tanya Komisioner KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.
"Enggak apa-apa, virus itu hanya masuk lewat saluran napas, virus itu tidak akan masuk lewat kulit," jawab Yurianto.
Baca juga: KPU Akan Kaji Usul Mendagri soal Kampanye Akbar Pilkada Dibatasi 50 Orang
Yurianto juga menyarankan agar di TPS tidak terlalu banyak petugas. Sebab, terlalu banyak orang justru berpotensi menyebarkan virus.
"Semakin banyak orang yang dilibatkan, semakin rentan," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, simulasi pemungutan suara masih berlangsung di kantor KPU.
Terpantau, berulang kali petugas KPPS mengingatkan para pemilih untuk menerapkan protokol kesehatan dengan berjaga jarak antara satu dengan yang lain.
Untuk diketahui, Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.
Semula, hari pemungutan suara Pilkada akan digelar pada 23 September. Namun, akibat wabah Covid-19, hari pencoblosan diundur hingga 9 Desember 2020.
Tahapan Pilkada lanjutan pasca-penundaan telah dimulai pada 15 Juni 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.